
JURNAL PAPAR, Tuban – Sore menjelang malam, suasana di salah satu perempatan Desa Pakel tampak berbeda. Beberapa warga menata tampah berisi nasi, ayam kampung, dan lauk sederhana. Anak-anak duduk bersila, sementara orang tua membacakan doa dengan tulus. Mereka bukan sedang kenduri biasa. Ini adalah tolak balak, tradisi panjang yang terus hidup setiap bulan Muharram atau yang akrab disebut Suronan/suran oleh warga Tuban.
Tradisi ini berlangsung di desa pakel setiap tahun, khususnya pada 1 Muharram dan 10 Muharram. Di desa-desa seperti Pakel, Jetak, Pucangan, hingga Montong, warga berkumpul di persimpangan jalan. Beberapa titik Jalanan di pakel ditaburi bunga, berkat dikumpulkan, doa pun dilantunkan bersama. Harapannya satu: terhindar dari marabahaya, bala, atau musibah sepanjang tahun.
"Ini memang tradisi turun-temurun," ujar Mala, warga Pakel yang sejak kecil tak pernah absen mengikuti kegiatan ini.
"Bancakan dan nyekar di jalan, itu pesan dari para orang tua dulu, biar terhindar dari bala," sambung dia.
Menolak Bala di Tengah Jalan
Bagi masyarakat Tuban bagian barat, seperti Montong dan sekitarnya, jalan bukan sekadar ruang lalu lintas. Ia menjadi tempat sakral ketika Suran tiba. Bancaan dilakukan bukan di rumah, tapi di pertigaan atau perempatan jalan. Filosofinya dalam: jalan adalah tempat keluarnya energi, simpang lalu lintas bukan hanya kendaraan, tapi juga nasib dan takdir.
Dengan menyekar dan mendoakan jalan, mereka meyakini bahwa keburukan akan menjauh, dan keberkahan akan menyertai langkah hidup setahun ke depan.
Suran Gaya Sumurgung: Weton dan Kundangan
Berbeda dengan tradisi di Montong, warga Sumurgung menghidupi Suran dengan cara yang lebih domestik. Tradisi suronan dilakukan di rumah-rumah, dan berpusat pada kalender Jawa: weton.
Tiap keluarga memiliki waktu kundangan masing-masing, tergantung pada weton kepala keluarga atau anak-anak mereka. Pada hari itu, mereka akan memotong ayam jago, lebih utama jika ayam itu dipelihara sendiri. Setelah dimasak, ayam beserta nasi dan lauk lain disusun menjadi ambeng (berkat) yang dibagikan kepada tetangga.
Kundangan di Sumurgung pun bergiliran. Satu keluarga selesai, esoknya giliran rumah lain. Di sela-sela kegiatan ini, doa bersama tetap menjadi penanda: membaca Yasin atau tahlil di mushola sebagai bentuk penguatan spiritual, memohon agar dilindungi dari segala musibah.
"Bagi kami, ayam jago itu gak cuma lauk. Itu simbol niat dan pengorbanan. Lebih bagus kalau dari hasil peliharaan sendiri, biar lebih afdal," ujar seorang warga Sumurgung yang tengah menyiapkan ambeng untuk weton anaknya.
Satu Tujuan: Menolak Musibah, Merawat Warisan
Tak hanya doa dan bancaan, nyekar atau ziarah ke makam keluarga juga menjadi bagian penting dalam rangkaian Suran. Di Tuban, banyak keluarga mengunjungi makam leluhur, menaburkan bunga, dan membaca doa. Suran menjadi ruang untuk menyambung yang jauh, menjalin yang putus, dan mengenang yang telah tiada.
Meski sederhana, Suran menyimpan filosofi dalam: bahwa hidup bukan semata-mata urusan pribadi, tapi juga hubungan dengan alam, sesama, dan leluhur. Jalan yang disekar, ayam yang dipotong, doa yang dilafalkan, semuanya menjadi bagian dari dialog tak putus antara manusia dan semesta.
Di tengah modernitas dan arus perubahan zaman, tradisi seperti ini mungkin tampak remeh bagi sebagian orang. Tapi di Tuban, Suran bukan sekadar tradisi. Ia adalah bentuk kebijaksanaan lokal yang terus dijaga: menolak bala, tapi juga merawat makna. ***
Tag
Arsip
Berita Populer & Terbaru








































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































Polling Online
Tidak ada polling tersedia.