
JURNAL PAPAR, TUBAN – Klenteng Kwan Sing Bio, ikon spiritual terbesar di Asia Tenggara yang terletak di Tuban, Jawa Timur, kini berada dalam pusaran krisis legitimasi. Kekosongan kekuasaan selama enam bulan yang seharusnya menjadi momentum transisi damai, justru berubah menjadi medan konflik internal yang membahayakan fungsi keagamaannya.
Pemilihan ketua baru akhirnya digelar secara mandiri, dengan Tjong Ping keluar sebagai pemenang setelah mengantongi 78 suara. Ia unggul dari dua kandidat lainnya, yakni Tan Ming Ang (56 suara) dan Bambang Hartanto (39 suara). Namun, kemenangan tersebut tidak serta-merta mengakhiri polemik. Justru sebaliknya, pemilihan itu menjadi titik awal konflik terbuka antara kelompok pendukung kepengurusan lama yang disebut-sebut berasal dari lingkaran konglomerat Surabaya dan kelompok pembaru yang mengusung semangat regenerasi.
Ketegangan meningkat drastis pada Senin malam (9/6), ketika terjadi aksi dorong-mendorong antar dua kubu di halaman klenteng. Sejumlah pintu utama digembok oleh kelompok yang belum mengakui hasil pemilihan. Hingga Selasa pagi (10/6), klenteng tetap tertutup dan aktivitas ibadah terhenti total. Sebuah pemandangan yang sangat ironis untuk tempat suci yang selama ini menjadi pusat spiritual umat Tridharma di kawasan Asia Tenggara.
Situasi diperparah dengan sikap sejumlah tokoh senior yang masih bersikukuh mempertahankan status quo. Sementara itu, generasi muda terus mendorong perubahan dan tata kelola yang lebih terbuka, modern, serta sesuai semangat zaman. Namun tanpa komunikasi lintas generasi yang sehat, pertarungan ini berisiko mengoyak jantung spiritual masyarakat Tridharma Tuban.
Yudi Susanto, mantan penilik klenteng Kwan Sing Bio, menyampaikan harapannya agar seluruh pihak kembali ke meja dialog. “Rekonsiliasi adalah jalan satu-satunya. Jika tidak, kita akan menyaksikan rumah ibadah ini kehilangan fungsinya bukan karena musuh dari luar, tapi karena perpecahan dari dalam,” tegasnya.
Kwan Sing Bio bukan sekadar klenteng. Ia adalah simbol harmoni dan akulturasi lintas budaya. Tapi jika konflik ini terus dibiarkan tanpa penyelesaian, maka klenteng terbesar di Asia Tenggara itu bisa berubah menjadi monumen bisu atas kegagalan komunikasi antarumatnya sendiri.
Tag
Berita Terkait

COVID-19 Menyerang Lagi! Ada Imbauan Penting Plt Gubernur Jatim agar Tidak Seperti Saat Pandemi

5 Fakta Penting di Balik Disahkannya Raperda RPJMD Tuban 2025–2029, Nomor 5 Wajib Dikepoin

Delapan Sapi Kurban Disembelih di Masjid Agung Tuban, Termasuk Sumbangan Presiden Prabowo

Presiden Serahkan Hewan Kurban ke Masjid Agung Tuban, Bupati: Bukti Kepercayaan pada Peternak Lokal

Penyusuran Hingga Menyelam, Pencarian Anak Tercebur di Bengawan Solo Gresik Belum Ditemukan

Kemendes PDTT Dorong Angkatan Muda Muhammadiyah Tuban Jadi Motor Penggerak Pembangunan Desa

Penjelajah Belanda Ungkap Tradisi Ksatria “Senenan” di Tuban, Warganet Soroti Minimnya Dokumentasi

Ugal-ugalan! Super Car Porsche Seruduk Toyota Rush di Tol Sidoarjo, Polisi: Pengemudinya Cewek

Mantan Aktivis Dinilai Khianati Reformasi, Peringatan 27 Tahun Reformasi Diwarnai Kritik Tajam

Baru Sebulan Ngekos, Pria Sidoarjo Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Kos Driyorejo Gresik

Kapok! Oknum Pendekar Silat Berulah di Soko, Langsung Dibekuk Jatanras Satreskrim Polres Tuban

Angka Stunting di Tuban Turun dan Lampaui Target Nasional, Begini Reaksi Bupati Mas Lindra

Awas, Penipuan Berkedok Pejabat Pemkab Tuban Gentayangan! Ini Nomor WhatsApp yang Dipakai

Tiduri Anak di Bawah Umur Berulang Kali, Pria asal Gresik ini Meringkuk di Tahanan Polisi

Gresik Utara Dilanda Banjir, Ketua DPRD: Mitigasi Bencana, Pembangunan Tanggul dan Edukasi Petani

Pemberangkatan Jamaah Haji 2025, Sejumlah Jalan di Tuban Ditutup Sementara, Ini Daftar Lokasinya

Empat Hari Melarikan Diri, Pelaku Pembacok Tetangga di Menganti Gresik Serahkan Diri ke Polisi

Hujan Lebat dan Puting Beliung! BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Tuban 18–27 Mei 2025

Langgar Jam Operasional, Satlantas Polres Gresik menerbitkan 32 surat tilang Truk Angkutan Barang

Dukung Asta Cita Prabowo, Polda Jatim Tangkap 2.307 Pelaku Premanisme Hanya Dalam Waktu 14 Hari

Merasa tak Dihargai, Anak di Tuban Kepruk Ayah Kandungnya dengan Batu, Begini Pengakuan Tersangka
Tag
Arsip
Berita Populer & Terbaru




































































































































































































































































































































































































































































Polling Online
Tidak ada polling tersedia.