Menu MBG di Tuban Dirasakan Hambar oleh Siswa, Ini Dia Sebabnya!

17 June, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tuban membawa pengaruh signifikan bagi siswa, proses belajar-mengajar di kelas, hingga perekonomian masyarakat. Di sisi lain, sebagian siswa selaku penerima manfaat merasakan hambar dari menu MBG. Mengapa?

"MBG itu kan kejutan bagi mereka. Sering kali mereka tanya 'kapan MBG dibagikan?', dan itu menambah semangat untuk pergi ke sekolah," kata Abdul Mu'iz, guru agama di SMPN 1 Tuban ditemui Jurnal Papar, Selasa, 17 Juni 2025.

Meski siswa menyampaikan keluhan terkait menu dan porsi yang diterimanya, pembagian MBG tetap menjadi hal yang ditunggu-tunggu saat di sekolah. Menurut Abdul, makanan yang mungkin terasa hambar bagi siswa diakibatkan karena menu MBG telah mengikuti standar nilai gizi.

"Mungkin ada anak yang terbiasa makan makanan gurih, tapi di menu MBG terasa hambar. Ini karena MBG sudah disesuaikan dengan nilai gizi, tanpa micin," jelasnya.

Meski Program MBG dinilai memberikan dampak positif, namun beberapa pihak merasakan dampak lain dari berjalannya program prioritas pemerintah tersebut. Sebagai guru, Abdul menyimpan empati kepada pedagang kantin yang kian hari makin sepi pengunjung.

"Tentu ini program yang baik, tapi melihat kondisi kantin yang sepi juga kasihan. Semoga pemerintah dapat memberikan solusi terbaik bagi para pedagang di kantin," tuturnya.

Dalam pantauannya, sejak siswa mendapatkan makanan gratis, mereka tak lagi menjajakan uang sakunya ke kantin sekolah. "Mungkin ke depannya pemerintah dapat mengatur lebih baik, agar kantin sekolah tidak mengalami kerugian signifikan."

Abdul berharap semoga program ini dapat terus dijalankan karena sangat membantu anak-anak di sekolah tempatnya mengajar. Banyak siswa di sekolah setempat yang masih tergolong kurang mampu dan mendapat manfaat dari MBG. ***