Karon, Nasi Jagung Setengah Matang yang Jadi Ciri Khas Warga Sumurgeneng

30 July, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban – Makanan bernama karon menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Meski dikenal di berbagai daerah, bagi warga Sumurgeneng, karon bukan sekadar makanan, tapi juga kebanggaan dan identitas lokal.

Karon dibuat dari jagung yang diselep halus, lalu dikukus hingga setengah matang. Biasanya, makanan ini disiapkan sebagai tahap awal untuk membuat nasi jagung. Namun dalam prosesnya, sebagian karon sengaja disisakan dan dikonsumsi dalam bentuk setengah matang.

Teksturnya lebih keras dibanding nasi jagung, namun sifatnya tetap mengenyangkan. Masyarakat Sumurgeneng biasa menyantap karon bersama sambal, kuah, maupun lauk lainnya.

“Orang Sumurgeneng belum bisa dibilang orang Murgeneng kalau belum pernah makan karon,” ujar salah satu tokoh masyarakat. Ungkapan ini mencerminkan betapa lekatnya makanan ini dalam kehidupan sehari-hari warga.

Karon juga kerap dihidangkan dalam berbagai kesempatan, baik untuk sarapan maupun makan siang. Kebiasaan ini telah berlangsung turun-temurun dan menjadi bagian dari budaya makan warga setempat.

"Orang Sumurgeneng itu memang suka sama karon, ini sudah jadi ciri khas, makanan khas dari Sumurgeneng," kata Jayen, salah satu ketua RT di desa tersebut.

Tak hanya soal rasa, karon juga menyimpan nilai tradisi dan kebersamaan. Proses memasaknya yang dilakukan bersamaan saat membuat nasi jagung, menunjukkan bagaimana makanan ini hadir dalam aktivitas harian warga.

Makanan ini sudah turun menurun menjadi makanan khas dari Desa ini. Kini, meski berbagai jenis makanan modern mulai masuk ke desa, karon tetap menjadi pilihan yang dicintai dan terus dipertahankan oleh masyarakat Sumurgeneng.