Kilang Minyak Pertamina-Rosneft di Tuban akan Beroperasi 2031, Ini Bocoran dari Anggota DPR RI

13 July, 2025

JURNAL PAPAR, Surabaya – Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari memberikan sedikit bocoran terkait proyek pembangunan Grass Root Refinery and Petrochemical (GRR&P) di Tuban, Jawa Timur. Legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Bojonegoro-Tuban ini menyatakan proyek kilang minyak ini akan tetap berjalan sesuai jadwal. Bahkan ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2031. 

Bocoran itu terungkap dalam pertemuan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XII DPR RI di Surabaya, Jawa Timur, Jumat lalu, 11 Juli 2025. Pertemuan ini dihadiri jajaran Direksi PT Pertamina (Persero), PT Kilang Pertamina Internasional, serta PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia Jawa Timur.

“Proyek GRR Tuban ini sudah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional sejak 2016 dan diperkuat dalam RPJMN 2024–2029. Kilang ini diharapkan menjadi tulang punggung swasembada energi nasional dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari,” papar Ratna dikutip dari laman resmi dpr.go.id, Minggu, 13 Juli 2025.

Geopolitik Global Pengaruhi Rosneft?

Ratna menegaskan keyakinannya proyek kilang minyak di Tuban yang melibatkan perusahaan minyak asal Rusia, Rosneft dan BUMN Pertaminan, tetap berlanjut. Bahkan, tidak terpengaruh dengan situasi geopolitik global yang belum stabil akibat perang Rusia-Ukraina.

Ratna mengakui bahwa ketegangan global berdampak pada dinamika kerja sama antara Pertamina dan Rosneft. Meski demikian, ia menegaskan bahwa pihak Rosneft tetap konsisten terhadap komitmen awal mereka. Justru, menurutnya, pihak Indonesia yang tengah berhitung secara strategis dalam menyikapi konstelasi internasional.

“Sebagai negara anggota tetap BRICS, menurut saya kita harus mulai berpikir sebagai bangsa yang merdeka dan mandiri. Kepentingan nasional harus jadi prioritas utama,” tegas anggota DPR RI dapil Jawa Timur IX itu.

Kementerian ESDM Diminta Serius

Lebih lanjut, Ratna menuturkan bahwa pihaknya optimis terhadap keberlanjutan proyek kilang tersebut, terlebih setelah menerima pemaparan dari PT Kilang Pertamina Internasional dan PT Pertamina Rosneft yang menyatakan bahwa proyek masih berjalan dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2031.

"Tentu kami di Komisi XII akan terus meminta perhatian serius dari mitra kerja kami, khususnya Kementerian ESDM, untuk menjaga sinergi dan mempercepat realisasi proyek ini sesuai kebutuhan nasional,” pungkas Politisi Fraksi PKB ini. ***

Komentar