Ribut Lagi di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban! Go Tjong Ping yang Mau Hadirkan 5.000 Umat Mendapat Penolakan

11 July, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban – Go Tjong Ping yang mendeklarasikan diri sebagai Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TTID) Klenteng Kwan Sing Bio Tuban kembali menjadi sorotan. Menjelang perayaan ulang tahun Kongco Kwan Sing Tee Koen, ia justru terlibat adu mulut dengan umat. 

Keributan ini terjadi saat Go Tjong Ping muncul di Klenteng Kwan Sing Bio, Jumat, 11 Juli 2025. Saat itu, Tjong Ping menyampaikan rencananya untuk menggelar perayaan ulang tahun dengan menghadirkan 5.000 umat.

Namun, rencana itu ditolak sebagian pihak pengelola yang merasa jumlah tersebut terlalu besar. Kegaduhan pun tak terlerakkan. Sementara pihak yang menentang Tjong Ping menginginkan perayaan digelar secara sederhana, namu berkualitas. 

“Saya takut kalau gagal. Ini klenteng luasnya enam hektar, masa cuma 1.600 orang? Lima ribu itu realistis,” tegas Go Tjong Ping saat ditemui Jurnal Papar di Kelenteng Kwan Sing Bio.

"Kalau saya mau promosikan lebih, ini bisa saja didatengi lebih dari 5000 orang, masak mau diusir kalau tidak punya tempat."  lanjut politisi PDIP ini.

Kekhawatiran bukan tanpa alasan. Ia menyinggung kekacauan pada acara sebelumnya, mulai dari minimnya konsumsi, hingga umat yang ditolak menginap.

“Ada tamu dari Bali, dari Surabaya. Masa ditolak, kan malu. Masak umat datang mau di usir. Tidak bisa," cetus dia.

"Saya mengabdi puluhan tahun di sini (Klenteng Kwan Sing Bio). Sudahlah, kita harus rayakan Ulang Tahun Khong Co dengan gembira. Kita buat sebagus mungkin," lanjut Tjong Ping menegaskan.

Dijelaskannya, jika ranjang yang disediakan untuk tempat tidur tidak cukup, ia siap untuk memberikan tempatnya

"Kalau tidak cukup, saya siap untuk menyiapkan tempat istirahat umat," ungkap dia.

Tjong Ping menekankan, semua pihak harus netral. “Besok panitia rapat. Karyawan yang memihak salah satu kubu saya beri sanksi. Ini soal pelayanan umat, harus netral.” tandas Tjong Ping.

Li Changsun, salah satu umat menyebut ketegangan ini seharusnya tak perlu terjadi.

"Saya ke sini mengantar suami saya untuk ibadah bersama ketua terpilih. Ramainya sejak beberapa saat lalu, ada dimana-mana beritanya." ucapnya.

"Saya berharap masalah seperti ini bisa segera menemukan jalan tengah yang terbaik untuk umat." harap Li Changsun.

Suara serupa datang dari pengunjung asal Makassar, Suci. "Saya datang dari Makassar, mau liak Klenteng Tuban bersama saya punya ipar, Nanti ulang tahun mau kesini lagi, katanya berbicara dengan logat Makassar.

Tjong Ping lalu membacakan surat kuasa dari Soedomo Mergonoto, yang memberikan tugas kepada pihak-pihak terkait, seperti mengoordinasi penuh seluruh rangkaian acara. Dari ritual agama, konsumsi, hingga penataan penginapan umat. Surat tertanggal 11 Juli 2025 itu menjadi dasar keputusannya.

“Masak umat datang mau diusir? Ajaran siapa itu?” celetuk seorang ibu yang ikut sembahyang.

Tjong Ping menutup pernyataannya singkat. “Sudah puluhan tahun saya mengabdi di sini. Saatnya kita rayakan ulang tahun Kongco dengan semestinya.” pungkasnya. ***