Kondisi PJU Tuban Sering Alami Kerusakan: Tim Minim, Kabel Digigit Tikus, dan Lampu Lama Jadi Kendala

25 June, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban - Meski menjadi tulang punggung penerangan jalan di malam hari, sistem Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Tuban kerap mengalami kendala teknis. Mulai dari kabel yang digigit tikus, lampu-lampu model lama yang sudah uzur, hingga jumlah tim teknis yang terbatas, semua menjadi tantangan tersendiri bagi tim lapangan PJU di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban.

Salah satu kerusakan terbaru terjadi di Jalan Pemuda pada Selasa 24 Juni 2025, di mana petugas harus memperbaiki kabel putus yang diketahui akibat ulah tikus. Selain itu, mereka juga mengganti cup lampu dan dop trafo yang sudah tidak berfungsi optimal.

Koordinator Wilayah PJU DLHP Tuban, Aris Sujarwo, menjelaskan bahwa minimnya personel menjadi faktor utama lambatnya penanganan beberapa kasus kerusakan. Saat ini, hanya ada empat unit tim teknis yang harus membawahi pemeliharaan di lima kecamatan.

"Orang kita ndak ngatasi, jumlah tim kita terbatas. Satu unit bisa mencakup lima kecamatan, jadi harus benar-benar efisien dan siaga," ujar Aris.

Menurutnya, penyebab kerusakan paling sering adalah kabel yang digigit tikus dan korsleting. “Selain karena dimakan tikus dan konslet, sebetulnya lampu-lampu jenis lama itu juga susah untuk diperbaiki, tapi untungnya sekarang sudah banyak yang diganti baru,” tambahnya.

Aris menyebut, hingga saat ini terdapat sekitar 18.800 titik lampu penerangan jalan yang aktif di seluruh wilayah Tuban. Titik-titik tersebut rutin dipantau, baik melalui laporan warga maupun patroli lapangan.

“Pekerjaan kami bukan cuma memperbaiki, tapi juga menyisir, memeriksa satu per satu. Bahkan saat libur pun, kalau ada laporan tetap kami datangi,” tuturnya.

Upaya perbaikan PJU seringkali dilakukan hingga malam hari, demi memastikan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tetap terjaga. Namun ke depan, peningkatan jumlah tim dan modernisasi infrastruktur penerangan disebut sebagai solusi jangka panjang yang mendesak untuk dilakukan. ***