Legenda Sendang Asmoro Tuban: Saksi Bisu Cinta Leluhur yang Tetap Menjaga Desa Ngino

04 August, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban – Di balik sejuknya udara pedesaan di Desa Ngino, Kecamatan Semanding, Tuban, tersembunyi sebuah mata air yang dipercaya masyarakat setempat membawa berkah dan harapan, terutama soal cinta dan jodoh. Namanya Sendang Asmoro, sebuah tempat yang menyimpan kisah cinta masa lalu yang terus hidup di dalam ingatan warga.

Konon, desa Ngino dulunya hanyalah hutan belantara yang belum tersentuh peradaban. Hingga suatu hari, datanglah sepasang suami istri bernama Mbah Nginosari dan Raden Isman. Pasangan ini membabat hutan dan mulai membuka wilayah tersebut untuk pemukiman. Dari tangan mereka, lahirlah Desa Ngino, lengkap dengan sumber mata air yang kini dikenal sebagai Sendang Asmoro.

Nama “Asmoro” berasal dari kata dalam bahasa Jawa yang berarti cinta atau kasih. Sendang ini menjadi simbol cinta sejati Mbah Nginosari dan Raden Isman yang hidup dalam keharmonisan, saling mencintai, dan saling menjaga hingga akhir hayat.

Tidak hanya menjadi situs sejarah, Sendang Asmoro juga dipercaya sebagai tempat sakral oleh warga sekitar. Keyakinan turun-temurun menyebutkan bahwa siapa pun yang datang ke sendang ini dengan niat baik, terutama dalam urusan cinta dan jodoh, akan mendapatkan kelancaran serta keberkahan. Banyak orang datang untuk sekadar berdoa, bermeditasi, atau menikmati suasana tenang yang ditawarkan tempat ini.

Seiring waktu, Sendang Asmoro mulai dikenal lebih luas. Selain nilai spiritual dan sejarahnya, keindahan alam sekitar yang masih asri menjadi daya tarik tersendiri. Lokasi ini cocok dijadikan tempat wisata religi, ziarah budaya, maupun destinasi healing bagi mereka yang ingin menyatu dengan alam dan menguatkan kembali niat baik dalam hati.***