
JURNAL PAPAR, BANDUNG — Di tengah maraknya dominasi platform digital dan ketatnya persaingan ekonomi daring, Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi menjalin kemitraan strategis dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Bukan hanya soal pengawasan, kerja sama ini juga menyasar akar persoalan: minimnya pemahaman pelaku usaha terhadap regulasi persaingan yang sehat.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa dan Rektor ITB Prof. Tatacipta Dirgantara di kampus ITB, Selasa (4/6). Salah satu poin penting dari kerja sama ini adalah penyusunan kurikulum baru yang mengintegrasikan prinsip etika bisnis, hukum persaingan, dan tantangan ekonomi digital ke dalam pendidikan tinggi.
“Banyak pelanggaran persaingan usaha bukan karena niat buruk, tapi karena kurangnya pengetahuan. Maka, kampus menjadi titik awal penting untuk edukasi,” ujar Ifan, sapaan akrab Ketua KPPU. Ia menyoroti maraknya praktik tak sehat di sektor digital seperti pinjaman online, e-commerce, hingga algoritma manipulatif di platform digital global.
Merespons itu, Rektor ITB menyatakan bahwa institusinya tengah bertransformasi menjadi Universitas Generasi Ke-4 yakni perguruan tinggi yang tak hanya menghasilkan lulusan unggul secara teknis, tapi juga melek regulasi dan etis dalam bersaing.
“Kami akan melibatkan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika serta Sekolah Bisnis dan Manajemen untuk merancang kurikulum yang aplikatif dan relevan dengan tantangan zaman,” kata Tatacipta.
Dalam kerja sama ini, ITB dan KPPU juga akan menggelar riset bersama, program edukasi publik, hingga pendampingan inovasi kewirausahaan berbasis persaingan sehat. Program ini diharapkan dapat mencetak generasi wirausaha yang tak hanya cerdas, tapi juga fair dalam berkompetisi.
Langkah strategis ini menjadikan ITB sebagai pelopor dalam menyisipkan prinsip persaingan usaha ke dalam pendidikan tinggi. Ke depan, kolaborasi semacam ini bisa menjadi model bagi universitas lain dalam merespons tantangan etika dan keadilan di tengah derasnya arus ekonomi digital.
Tag
Berita Terkait

Ada Bantuan Uang Rp600 Ribu dari Pemerintah yang Bakal Cair Juni 2025, Pekerja Non-ASN Buruan Cek!

Usulan Hari Kebudayaan Nasional Tuai Pro dan Kontra, DPD RI Gelar FGD Serap Aspirasi Masyarakat

Duel Krusial! Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kabar Baik! PLN Kembali Beri Diskon Listrik 50 Persen Juni–Juli 2025, Hanya Pelanggan ini yang Dapat

Kejurnas Angkat Besi Senior 2025, Komitmen Petrokimia Gresik Dukung Prestasi Olahraga Nasional
Tag
Arsip
Berita Populer & Terbaru


























































































































































































































































































































































































































Polling Online
Tidak ada polling tersedia.