
Namanya Al Fashdu, sebuah perawatan tradisional dengan mengeluarkan darah. Baca disini kalau kamu mau tahu apa itu Al Fashdu. Aku bukan mau membahas pengertian atau lain sebagainya, karena Halodoc.com sudah menjelaskan dengan presisi. Namun, aku mau membagikan pengalamanku setelah melakukan Al Fashdu.
Satu lagi saya menemukan pengalaman yang baru di Tuban, Jawa Timur. Saya mencoba perawatan Al Fashdu. Saya kurang familiar dengan namanya, tentu saja saya yang norak.
"Ini namanya Al Fashdu, gampangnya adalah penyakit dari tubuhmu melalui darah. Takut darah enggak ?" tanya Mas Dwi, terapis yang sudah 12 tahun berpengalaman.
Saya jawab tidak. Yang bikin takut bukan darahnya, tapi sensasi jarumnya ketika pertama ditusukkan.
Dia bohong, saya merasakan sakit ketika ditusuk. Sakitnya seperti disuntik jarum. Bukan digigit semut, ya. Catatan : Itu tergantung toleran sakitnya.
Meski demikian, saya puas dengan perawatan ini. Kalau Anda orang yang tidak suka ribet, Anda juga akan suka. Saya akan jelaskan.
Darah saya tidak mau keluar, dia malu-malu.
Kalau ada anak kedokteran atau dokter, bahkan ahli medis, tolong dikoreksi. Berat badan saya 103 kg dengan tinggi badan 177 cm. Tentu, saya obesitas.
Kata Mas Dwi, aliran darah saya tersumbat. Sehingga ia hanya menetes, tidak seperti rekan saya yang mengucur lancar seperti air kran. Bahkan tangan kiri saya, harus dibantu dipegang dan digoyang-goyangkan agar darah saya mau keluar.
Saya sebut, dia pemalu seperti saya. Haha. Ini bisa jadi karena obesitas. Lucu, dia keluar bareng gelembung, jadi dia bunyi "blubug, blubug".
Normalnya darah yang keluar adalah 230 CC. "Kalau kamu donor yang keluar darah bersih, kalau Fashdu, darah kotor."
Saya jawab, "kebetulan saya darah suci, jadi tidak akan keluar." Kami tertawa terbahak.
Analisa penyakitnya keluar
Tanpa saya ngomong kalau saya punya asam urat dan perokok berat, beliau langsung tahu. Sambil dijelaskan ilmu medis yang menurut saya rumit. Intinya, darah saya menjadi seperti ini karena saya perokok berat dan obesitas. Haduh, hati saya jadi tertekan. Mak jleb, rasanya.
Dengan menunjuk aliran darah saya di wadah, Mas Dwi menjelaskan dengan gamblang, bagian ini karena paru-paru saya hitam, bagian warna yang lain karena asam urat dan kolestrol.
Yang bikin saya makin sedih, ternyata ada indikasi kalau saya akan punya gula darah yang tinggi kalau tidak segera memperbaiki diri.
Malam yang syahdu malah membuat saya berpikir begitu keras. Jadi ini efek minum Fruittea dan rokok yang selama ini saya lakukan. Mas Dwi yang menjelaskan dengan bahasa paling sederhana membuat saya merasa harus segera memperbaiki diri.
"Ini lo mas, tadi saya habis Fashdu orang kena glukoma di kepala. Alhamdulilah, sekarang tangannya sudah bisa gerak dan bicara." Sambil menunjukkan video yang membuat saya makin ngilu.
Anda harus mencoba Al Fashdu minimal sekali seumur hidup. Pasti membuat Anda akan berpikir kembali tentang bagaimana Anda menjalani hidup. Termasuk saya.
Kalau kalian mau, bisa hubungi Jurnal Papar saja, nanti saya rekomendasikan. Mas Dwi ini gila, dia hebat. Namun harus sabar mengantre. Bagaimana tidak ? sehari dia bisa 6-10 orang.
Mau nyoba ? ***
Berita Terkait
Tag
Arsip
Berita Populer & Terbaru










































































































































































































































































Polling Online
Tidak ada polling tersedia.