Mistis atau Ilmiah? Tradisi Peziarah Sunan Bonang Selalu Pegang Kunci Gapura Makam, Ini Kata Juru Kunci

10 July, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban – Peziarah yang datang ke makam Sunan Bonang di Tuban terus mengalir. Jumlahnya diprediksi terus meningkat pada puncak Haul Sunan Bonang yang berlangsung malam nanti, Kamis, 10 Juli 2025.   

Di balik peringatan Haul Sunan Bonang, ada fenomena unik yang dilakukan para peziarah. Mereka berebut untuk menyentuh atau memegang gapura pintu kompleks Makan Sunan Bonang. Banyak peziarah percaya, dengan menyentuh bagian tersebut, doa dan keinginan mereka bisa terkabul.

Gus Ruri, juru kunci dari Makam Sunan Bonang, menyebut kebiasaan ini bukan hal baru dan sudah dikenal luas, bahkan di luar Jawa Timur.

“Aslinya dari Jawa Barat, tapi di Jawa Timur ternyata juga demikian,” tutur Gus Ruri saat ditemui Jurnal Papar.

Meski tidak ada makna khusus yang dijelaskan secara tertulis, Gus Ruri menganggapnya sebagai bagian dari kepercayaan masyarakat.

“Sebenarnya tergantung kepercayaan masing-masing, gak ada filosofi khusus. Barangkali bisa tergapai keinginannya kalau memegang spot sakral yang berada di makam,” imbuhnya.

Menariknya, kebiasaan ini ternyata juga pernah dikaji dalam penelitian ilmiah. Berdasarkan skripsi karya Muhammad Zidan, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, tradisi memegang pintu gapura makam seorang Wali Songo dianggap sebagai bentuk pemberian salam.

Dalam penelitiannya dijelaskan, praktik ini mulai dilakukan secara konsisten sejak tahun 2010 dan diwariskan secara turun-temurun kepada anak-anak melalui cerita lisan.

Hal ini menunjukkan bahwa praktik spiritual seperti ini tidak hanya hidup dalam suasana religius, tetapi juga mengandung dimensi budaya yang terus dilestarikan.

Tradisi ini menjadi salah satu bentuk penghormatan dan kedekatan batin masyarakat terhadap para wali yang diyakini sebagai tokoh penyebar agama Islam di tanah Jawa.***