Cari Kuliner Khas Tuban? Ini Lho Sego Dupak di Warung Legendaris yang Maknyus Banget

06 July, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban – Di sebuah gang sempit di Kelurahan Kebonsari, Tuban, tepatnya di Gang 3, berdiri warung sederhana yang tak pernah benar-benar tidur. Nama resminya tak terpampang di papan, tapi warga Tuban, terutama kalangan muda, mengenalnya dengan sebutan Sego Dupak.

Nama itu bukan asal bunyi. "Dupak" diambil dari Gardu Papak, gardu yang berada tak jauh dari lokasi warung ini berdiri. “Yang kasih nama Sego Dupak itu ya orang-orang. Mungkin karena dekat gardu itu, jadinya disebut begitu,” cerita Mbak Tutik, pemilik warung.

Warung ini bukan pemain baru. Jejaknya bisa ditarik sejak tahun 1998, ketika Mulyani, ibu dari Mbak Tutik, mulai berjualan nasi di kawasan Kebonsari. Lokasinya berpindah-pindah, dari rumah di dekat jalan Brawijaya sampai akhirnya menetap di Gang 3 seperti sekarang.

Harga seporsinya pun ikut berubah mengikuti zaman. Dari yang dulunya hanya Rp500 hingga Rp1.000, kini dipatok mulai dari Rp6.000 hingga Rp11.000, tergantung lauk yang dipilih. Pilihannya sederhana tapi akrab di lidah: mie, tempe kering, ayam, ati ampela, hingga ayam tepung. Tapi ada satu elemen yang selalu membuat pelanggan kembali, sambalnya.

“Rasanya khas, kayak sambel yang dimasak di tungku kayu, padahal enggak,” ujar rangga, salah satu pelangga. Cita rasa ini jadi ciri khas Sego Dupak yang sulit ditiru.


Mbak Tutik bisa memasak hingga 30 kilogram nasi dalam sehari, tergantung banyaknya pelanggan. Pelayanannya sederhana, tak ada layanan antar, semua harus menunggu di tempat. “Kalau diantar ya enggak sempat. Rame terus,” kata Bu Mulyani, yang sesekali masih membantu di dapur.

Sego Dupak tidak hanya tempat makan, tapi juga saksi hidup geliat malam kota Tuban. Dulu, ketika balap liar marak, warung ini jadi persinggahan tetap anak-anak muda. “Kalau ada yang menang balapan, biasanya traktir teman-temannya. Bisa sampai 30–40 bungkus sekali pesan,” kenang Mbak Tutik.

Kini, meski suasana sudah berbeda, Sego Dupak tetap jadi rujukan mereka yang mencari makan tengah malam, dari pekerja malam, mahasiswa, hingga warga yang sekadar lapar usai begadang. Buka 24 jam tanpa jeda, warung ini tetap jadi penjaga malam Gang 3 yang setia.

Lebih dari dua dekade bertahan, Sego Dupak menjadi bagian dari kenangan dan perjalanan hidup warga Kebonsari, warga Tuban. ***