BPBD Tuban: 609 Rumah di 9 Desa Kecamatan Rengel Terdampak Banjir, Desa ini Paling Parah

31 May, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mencatat sebanyak 609 rumah di 9 desa wilayah Kecamatan Rengel terdampak banjir. Jumlah terbanyak berada di Desa Ngadirejo, sebanyak 438 rumah.

Sedang banjir terjadi akibat luapan debit air Bengawan Solo dan curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Tuban dan sekitarnya dalam beberapa hari ke depan.

Terkait ini, BPBD Kabupaten Tuban bersama Forkopimka Kecamatan Rengel menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir sejak Sabtu, 24 Mei 2025.

Penyaluran bantuan ini dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Sudarmaji, dan Camat Rengel, Eko Wardono, dengan menyisir sejumlah desa terdampak di Kecamatan Rengel.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, agar penanganan bencana dilakukan secara cepat dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

“Sesuai arahan Mas Bupati, kami bersama Forkopimka Rengel turun langsung menyisir wilayah terdampak dan menyalurkan bantuan sembako. Ini merupakan bentuk kehadiran Pemkab di tengah masyarakat yang sedang menghadapi bencana,” ujar Sudarmaji dikutip dari laman resmi Pemkab Tuban, Minggu, 25 Mei 2025.

Camat Rengel, Eko Wardono, yang turut mendampingi proses distribusi bantuan, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi agar seluruh bantuan tersalurkan secara tepat sasaran.

“Kami mengapresiasi kecepatan respons dari BPBD Tuban dan perhatian langsung dari Mas Bupati. Masyarakat sangat terbantu, terutama di masa darurat seperti ini,” ujar Eko Wardono.

BPBD Tuban menjadwalkan penyaluran bantuan lanjutan pada Selasa (27/05) untuk masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Plumpang dan beberapa titik lain di Kecamatan Widang.

“Kami pastikan seluruh warga yang terdampak akan mendapatkan bantuan. BPBD bersama pihak kecamatan dan desa terus melakukan pendataan dan koordinasi,” tambah Sudarmaji. ***