
JURNAL PAPAR, Tuban - Sore hari itu, langit Tuban sedang berseni. Ia melukis dirinya sendiri dengan warna-warna yang tak bisa ditemukan di palet manapun. Jingga, merah muda, keemasan, lalu perlahan berubah menjadi ungu keabu-abuan. Seperti puisi yang tak selesai, tapi tetap indah di tengah ketidakutuhannya.
Saya dan seorang kawan karib, teman seperjalanan yang tak banyak bicara tapi selalu tahu arah yang tepat. Kami menyusuri jalanan kecil menuju Desa Bogorejo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban
Ya, letaknya di Kecamatan Bancar, wilayah Tuban paling utara yang bersandar langsung pada laut Jawa. Jalan berkelok, pepohonan menjuntai, dan debur ombak samar mulai terdengar saat kendaraan kami mendekat ke bibir pantai.
Tujuan kami sederhana: melihat senja. Tapi, sesungguhnya, senja tak pernah sesederhana itu. Ia tak sekadar peristiwa langit, tapi juga peristiwa rasa.
Kami tiba tepat waktu. Mentari sedang pelan-pelan menuruni takhtanya. Tapi alih-alih terbenam ke laut seperti yang biasa digambarkan banyak orang, di Pantai Sowan, matahari seolah sembunyi di balik bukit Lasem yang berdiri kokoh jauh di seberang. Ia seperti seorang penari klasik, mundur selangkah demi selangkah, sambil menutup wajah dengan selendang cahaya.
“Lihat itu…” kataku pelan.
“Langitnya… seperti sedang mengenang sesuatu.”
Teman saya hanya tertawa, lalu tak lama datang rombongan teman perempuan kami, mengeluarkan teh botol dari tas, Kami bersulang. Minuman dingin sederhana yang terasa seperti anggur tua—karena diminum di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, bersama orang-orang yang tepat.
Beberapa duduk di atas rumput, ada yang menikmati suguhan megah dari senja, yang lainnya merebahkan diri, mengistirahatkan badan. Satu-dua kretek mulai menyala. Tawa mulai terdengar. Percakapan bermunculan seperti kembang api kecil—meledak sebentar, lalu hening lagi. Tapi bukan hening yang canggung. Hening yang hangat. Hening yang membiarkanmu memandangi cakrawala tanpa perlu penjelasan.
“Ini tempat tersembunyi,” ujar salah satu dari mereka yang datang dari Desa Bulu, “Sebenarnya sudah ramai… Tapi kita nggak sedang bicara soal keramaian. Kita bicara soal momen.”
Saya mengangguk. Karena saya tahu betul apa yang ia maksud. Banyak tempat jadi kehilangan pesonanya karena orang datang untuk berburu konten, bukan pengalaman. Tapi di sore itu, tak satu pun dari kami sibuk dengan layar. Semua mata tertuju ke langit, ke ombak, ke wajah satu sama lain. Menghargai kehadiran. Menyatu dalam peristiwa.
Tiket masuknya hanya sepuluh ribu rupiah. Tapi pengalaman yang diberikan tak bisa dibeli dengan angka.
Pantainya bersih. Tak ada sampah berserakan. Rumput liar tumbuh damai, tak dipangkas seragam. Kapal nelayan terlihat dari kejauhan, perlahan kembali ke daratan. Suara burung bersahutan, seolah ikut berpamitan kepada hari. Semua berjalan pelan, tak ada yang tergesa. Seolah-olah waktu pun memilih untuk berhenti sebentar di tempat ini.
Beberapa nelayan datang membawa hasil tangkapan. Kerang, ikan kecil, dan senyum yang tak dibuat-buat.
“Lagi sepi, Mas,” ucap salah satunya, sambil mengangkat wadah ikan.
Tapi tak ada nada kecewa di suaranya. Mereka tak menuntut laut untuk selalu murah hati. Mereka hanya menjalani.
Dan lalu—gelap datang. Bukan gelap yang menakutkan, tapi gelap yang merangkul. Suara pengunjung makin hilang satu per satu. Suara tawa digantikan bisikan angin. Cahaya ponsel padam. Yang tersisa hanya laut yang mulai surut, batu karang yang muncul ke permukaan, dan kami bertiga yang masih duduk, diam, memandangi horizon yang kini kehilangan warnanya—tapi justru di situlah keajaibannya.
Apa yang istimewa dari gelap?
Justru di gelap itu, momen jadi utuh.
Tak terganggu. Tak terpotong.
Kami menyatu dengan alam, dengan waktu, dengan diri sendiri.
Kami sadar, ada garis tipis antara jadi pengunjung dan jadi bagian dari sesuatu. Di siang hari, kami mungkin wisatawan.
Tapi malam itu, kami adalah bagian dari Sowan.
Kami adalah senja yang selesai.
Dan ketika perjalanan itu usai, dan kami pulang dengan langkah pelan, tak ada satu pun dari kami yang merasa kehilangan. Karena kami tahu, momen itu akan tinggal. Di kepala. Di hati. Di cerita-cerita yang akan kami ulang di kemudian hari.
Mungkin sepuluh tahun lagi, saya akan menceritakan kisah ini lagi. Kepada seseorang yang belum pernah saya temui. Atau kepada anak-anak yang belum saya kenal. Tentang suatu senja di Tuban, tentang teh botol yang terasa seperti anggur, tentang pantai yang berubah menjadi tempat suci bagi kenangan.
Terima kasih, Sowan.
Terima kasih, senja.
Terima kasih, teman-teman.
Untuk perjalanan yang tidak hanya membawa Saya ke tempat baru—tapi juga pada versi terbaik dari diri Saya sendiri. ***
Berita Terkait

Long Weekend Ke Mana? Ini Dia 3 Kolam Renang di Tuban yang Asyik Buat Liburan Keluarga

Bosan dengan Pantai? Jelajahi 3 Wisata Tuban yang Janjikan Keseruan Saat Liburan Long Weekend

Puncak Tapan Andongsari: Permata Tersembunyi Tuban untuk Nikmati Liburan Long Weekend

Puncak Rengit: Wisata Tertinggi di Tuban yang Suguhkan Spot Instagramable, Enak juga Buat Ngopi!

Ratusan Ancak Rengginang, Payung dan Bande Pusaka Meriahkan Sedekah Bumi Dusun Betiring Gresik

Dijamin Bakal Ketagihan! 6 Oleh-Oleh Khas Tuban yang Wajib Dibawa Pulang Usai Liburan di Bumi Ronggolawe

Komunitas Seni Rupa Ronggolawe Gelar Pameran di Kampus Unirow Tuban, Angkat Semangat Berkarya Mahasiswa

Healing di Bumi Ronggolawe! 5 Destinasi Wisata Eksotis di Tuban yang Belum Diketahui Banyak Orang

Taman Tuban Abirama, Destinasi Wisata Gratis di Bumi Wali Paling Favorit di Tuban 2025

Silowo Ekowisata: Destinasi Wisata Alam di Tuban yang Segarkan Mata, Cocok Buat Liburan Keluarga

Batik Gedok Tuban (2): Masih Serba Manual, Diburu Konsumen karena Bernilai Warisan Budaya

Batik Gedog Tuban (1): Terancam Punah karena Generasi Mudanya Lebih Suka Binis Online dan Kerja Kantoran

Hari Raya Waisak di Tuban, Klenteng Tebesar se Asia Tenggara Kwan Sing Bio tak Gelar Acara Spesial

Jadi Wisata Terpopuler, 4 Air Terjun di Tuban ini Begitu Indah dan Menyegarkan, Cocok Buat Pecinta Fotografi
Tag
Arsip
Berita Populer & Terbaru










































































































































































































































































Polling Online
Tidak ada polling tersedia.