Jadi Ruang Ekspresi dan Dialog, Seniman Gresik Gelar Pameran Lukisan di DPRD Gresik

17 May, 2025

Jurnal Papar, Gresik - Kali pertama rumah rakyat atau gedung DPRD Gresik menggelar pameran lukisan Art Exhibitio bertema Lentera Bersinar Lagi di gelar tanggal 14-16 Mei 2025 di ikuti 10 seniman asal Gresik. Selain mengelar pameran lukisan, ada juga donor darah yang di ikuti anggota dewan dan staf.

Pembina sanggar lentera Kris Aji AW mengatakan pameran di gedung dewan (DPRD) Gresik sangat bagus. Memberikan ruang kepada seniman yang juga sebagai warga.Kami ingin mengingatkan bahwa para wakil rakyat punya tanggung jawab lain, melestarikan karya kreator sebagai penanda kebudayaan dan peradaban.

"Tentu kami (seniman) senang bisa berpartisipasi pameran di gedung dewan ini. Apalagi gedung DPRD adalah rumah rakyat. Ini kali pertama bisa pameran di sini.," katanya, Rabu, 14 Mei 2025.

Sementara itu Ketua DPRD Gresik Syahrul Munir mengaku gelaran pameran lukisan ini diikuti seniman asli Gresik. Gedung DPRD sebagai rumah rakyat harus menjadi ruang ekspresi dan dialog bagi semua elemen masyarakat. Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi para seniman untuk berkarya di sini.

"Banyak seniman di Gresik. Pameran lukisan ini memberi ruang kepada para seniman untuk bisa menunjukkan karyanya," ujarnya.

Syahrul menjelaskan kantor DPD sama dengan rumah rakyat. Sehingga siapapun bisa datang ke gedung ini. Termasuk para seniman.

"Dari karya yang di pamerkan ada lukisan yang sudah di pamerkan di luar negeri. Gedung dewan terbuka bagi masyarakat Gresik. Sebelum para seniman ini, ada dari beberapa atlet olahraga," ungkapnya.

Syahrul Munir menyampaikan apresiasi terhadap para seniman yang telah turut membangun ekosistem kebudayaan di Gresik.

“Sekali lagi, gedung DPRD sebagai rumah rakyat harus menjadi ruang ekspresi dan dialog bagi semua elemen masyarakat,” ujarnya.

Syahrul juga menekankan pentingnya implementasi Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah. Perda tersebut menjadi dasar hukum yang kuat untuk melindungi kerja kreatif para seniman

“Inilah bentuk keterbukaan kami dalam mendukung pengembangan kesenian dan kebudayaan lokal secara inklusif dan berkelanjutan. Lebih dari itu, kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya komunitas budaya, untuk terus mengawal dan memberi masukan terhadap kebijakan daerah,” katanya.

Sanggar Lentera sendiri merupakan komunitas perupa yang lahir di Gresik pada tahun 1980 dan aktif hingga 1994. Setelah vakum lebih dari tiga dekade, tahun ini mereka kembali menyapa publik seni rupa melalui pameran tersebut.

Para pelukis yang terlibat antara lain:  Kris Adji AW, M Syarifuddin, Achmad Feri, M Mas’udi Khoiri, Yayak Achmad Hidayat, Achmad Safi’i, Didik S Hadi, Erfi Sulistyanto, Achmad Husaeni, dan Riyanto.**