Lebih dari Sekadar Ilmu, FK UK Petra Bangun Pendidikan Kedokteran Berbasis Empati

08 June, 2025

JURNAL PAPAR, SURABAYA – Di tengah dinamika dunia kesehatan yang kian kompleks, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Kristen (UK) Petra menunjukkan pendekatan baru dalam membentuk dokter masa depan. Pada perayaan satu tahun berdirinya, Sabtu (7/6/2025), FK UK Petra menegaskan jati dirinya bukan sekadar institusi akademik, melainkan laboratorium inovasi pendidikan kedokteran.

Mengusung tema Trilogy of Health, FK UK Petra menampilkan pendekatan pendidikan yang holistik—menyatukan aspek fisik, mental, dan spiritual dalam kurikulum serta kegiatan mahasiswanya.

“Visi kami adalah More Than a Doctor, yaitu mencetak dokter yang tidak hanya andal secara klinis, tapi juga adaptif terhadap isu-isu sosial, teknologi, bahkan budaya,” terang dr. Narumi Hayakawa, M.Bio.Et., dosen sekaligus ketua panitia acara.

Membangun Pendidikan yang Menyentuh Tiga Dimensi

Selama setahun terakhir, FK UK Petra merancang berbagai model pembelajaran inovatif. Salah satunya adalah kompetisi Mediventure, yang menggabungkan teknologi, sains, dan permainan edukatif bagi siswa SMA.

Kegiatan ini bukan hanya ajang promosi, melainkan wadah awal menanamkan semangat kolaboratif dan eksploratif di dunia medis. Siswa diajak mengenal dunia anatomi dan histologi secara langsung di laboratorium modern FK UK Petra.

Tak berhenti di ranah fisik, seminar “Beauty and The Brain” dan webinar kesehatan remaja membuka ruang diskusi soal kesehatan mental, terutama bagi generasi muda. Di sinilah pendidikan kedokteran menjelma sebagai sarana pembentuk karakter dan empati.

Pendidikan Berbasis Komunitas

Salah satu inovasi paling mencolok adalah fokus FK UK Petra pada remaja kelompok usia yang selama ini kerap terpinggirkan dalam sistem layanan kesehatan.

“Remaja menghadapi tekanan sosial, emosional, dan akademik secara bersamaan. Kami ingin dokter-dokter masa depan memahami konteks ini,” ujar dr. Narumi.

Melalui pendekatan komunitas dan edukasi publik, FK UK Petra mulai menumbuhkan budaya kedokteran yang membumi dan berorientasi pada perubahan sosial. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pun mengapresiasi hal ini.

“FK UK Petra membuktikan bahwa pendidikan kedokteran bisa menjadi mitra aktif pembangunan kota yang sehat dan manusiawi,” kata Eri saat hadir dalam puncak acara di Petra Performance Hall.

Musik, Harapan, dan Refleksi

Puncak acara bertajuk Enchanted Night: A Celebration of Heart, Hope, and Healing menjadi simbol bahwa dunia kedokteran juga perlu ruang seni dan kontemplasi.

Kolaborasi antara PCU Orchestra dan d’Professor Band menghadirkan suasana emosional dan harapan baru. Musik pun menjadi media pemersatu, bahkan penyembuh, yang selaras dengan semangat pendidikan kesehatan berbasis jiwa.

Menatap Masa Depan

FK UK Petra tak menunggu matang untuk berkarya. Di usia satu tahun, fakultas ini justru menantang diri dengan membentuk kurikulum berbasis nilai-nilai interdisipliner dan empati.

“Dokter masa depan harus bisa berdialog dengan teknologi, tapi juga tak kehilangan nurani,” tutup dr. Narumi.

Melalui visi More Than a Doctor, FK UK Petra menawarkan model pendidikan kedokteran yang futuristik sekaligus membumi. Di tengah tantangan kesehatan global dan lokal, Surabaya bisa berharap pada generasi dokter yang bukan hanya penyembuh, tapi juga pendamping hidup masyarakatnya.