Jembatan Penghubung Dua Desa di Tuban Ambles, Warga Terancam Terisolasi

Jembatan Penghubung Dua Desa di Tuban Ambles (Foto: Istimewa)

Donna

Jawa Timur

31 May, 2025

PAPAR, TUBAN — Sebuah jembatan sepanjang 15 meter yang menjadi akses utama penghubung antara Desa Kablukan dan Desa Bate, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, ambles dan mengalami kerusakan berat pada Kamis malam, 22 Mei 2025. Jembatan yang juga menjadi tumpuan mobilitas lebih dari 600 kepala keluarga di Dusun Krajan Kablukan ini kini tidak bisa lagi dilalui kendaraan.

Camat Bangilan, Suwanto, mengimbau masyarakat agar waspada dan tidak melintasi jembatan tersebut. Ia menegaskan bahwa kondisi jembatan saat ini sangat tidak stabil dan berbahaya untuk dilewati.

“Kami minta masyarakat berhati-hati dan tidak menggunakan jembatan itu sementara waktu. Forkopimcam telah berkoordinasi dengan dinas terkait agar segera dilakukan penanganan darurat, bahkan jika memungkinkan dilakukan pemugaran total,” tegas Suwanto.

Menurut pantauan di lapangan, selain jembatan utama, terdapat juga jembatan di sisi selatan yang biasa disebut warga sebagai jembatan kidul yang mengalami kerusakan parah. Jembatan ini berfungsi penting sebagai penyangga aliran air irigasi untuk lahan pertanian di sekitarnya.

Kepala Desa Kablukan, Nur Tohir, menyampaikan bahwa kedua jembatan tersebut belum pernah mendapat perbaikan signifikan sejak dibangun secara swadaya oleh masyarakat pada tahun 1990.

“Usulan perbaikan jembatan ini sudah kami sampaikan dalam forum Musrenbangdes dan Musrenbangcam. Bahkan pernah ditinjau langsung oleh dinas PU, tapi sampai 2025 belum ada tindak lanjut,” ujar Nur Tohir.

Ia menambahkan, usia konstruksi yang telah mencapai 35 tahun menjadikan kerusakan ini sebagai konsekuensi logis dari minimnya perawatan dan tidak adanya pemugaran selama puluhan tahun.

“Kami khawatir, jika tidak segera ada penanganan, warga akan kesulitan mengakses layanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, dan pasar. Mobilitas akan lumpuh,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, warga setempat mulai membuat jalur alternatif secara darurat, sembari berharap agar pemerintah segera turun tangan melakukan perbaikan menyeluruh atas infrastruktur vital tersebut.