
JURNAL PAPAR, SURABAYA - PT Terminal Teluk Lamong (TTL) kembali membuktikan bahwa konsep terminal ramah lingkungan bukanlah hambatan bagi produktivitas, melainkan sebuah keunggulan kompetitif. Dalam evaluasi kinerja operasional hingga Mei 2025 yang digelar di Surabaya, TTL mencatatkan peningkatan signifikan dalam kunjungan kapal dan arus petikemas.
Direktur Utama TTL, David Pandapotan Sirait, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil dari konsistensi perusahaan dalam mengembangkan pelayanan berbasis efisiensi operasional dan komitmen terhadap prinsip keberlanjutan.
“TTL akan terus berbenah dan mendengarkan suara pengguna jasa. Tujuannya bukan hanya memberikan layanan prima, tapi juga menjaga ekosistem industri logistik yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar David dalam sambutannya.
Selama lima bulan pertama tahun 2025, TTL berhasil mencatat 615 kunjungan kapal, meningkat 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Arus petikemas juga tumbuh 4,7 persen dari 341.973 TEUs menjadi 358.127 TEUs. Khusus pada bulan Mei, TTL mencatat rekor tertinggi sepanjang tahun dengan 142 kunjungan kapal dan 80.959 TEUs.
Dibalik angka-angka itu, TTL terus melakukan inovasi. Dari sisi sumber daya manusia, dilakukan pelatihan berkelanjutan seperti Basic Container Terminal Operation dan Technical Planning & Control, serta penyegaran SOP dan instruksi kerja yang mendukung efisiensi dan keselamatan kerja.
Dari sisi infrastruktur, TTL melakukan pavingisasi dan pemadatan area CY khusus petikemas kosong. Hal ini memungkinkan alat berat seperti Empty Handler menumpuk hingga 7 tier, mengoptimalkan ruang tanpa perlu ekspansi lahan yang berdampak lingkungan.
TTL juga dikenal sebagai pelopor terminal semi-otomatis dan ramah lingkungan di Indonesia. Sistem operasionalnya menggunakan automated equipment dengan emisi rendah, serta pengelolaan air dan limbah yang memenuhi standar hijau.
Agus Prabowo dari PT Salam Pacific Indonesia Lines turut mengapresiasi kinerja TTL yang menurutnya berhasil menyeimbangkan pelayanan cepat dengan keberlanjutan.
“Peningkatan volume petikemas ini kami sambut baik, tapi yang paling penting adalah TTL tetap berkomitmen terhadap efisiensi waktu sandar dan waktu putar kapal yang berdampak langsung pada biaya logistik,” ujarnya.
Ke depan, TTL menegaskan akan terus memperkuat posisi sebagai terminal masa depan: produktif, efisien, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Tag
Berita Terkait

Ekonomi Jawa Timur Menggeliat! Nilai Impor Kuartal Pertama 2025 Bukukan 9,68 Miliar Dolar AS

UMKM Jatim Unjuk Gigi di Eastfood Expo 2025, Kolaborasi Jadi Kunci Inovasi Kuliner Nasional

Arsitektur Ala Majapahit, Al-Hambra Resto and Fishing Gresik Cocok untuk Kumpul Keluarga dan Mancing

Maknyus Banget! Hotel Santika Gresik Hadirkan Kuliner Nusantara dengan Harga Merakyat

Meriah! B&M Fest 2025 Dihebohkan Komunitas Senam Ibu-ibu se Kecamatan Montong Tuban

Digelar 31 Mei-1 Juni, Jurnal Papar Siap Ramaikan B&M Fest 2025 dengan Konsep Interaktif dan Penuh Ekspresi

Kisah Pasutri asal Plumpang Tuban Bertahan Hidup dari Jualan Tempe: Semua karena Warisan Rasa!

Jelang Idul Adha, Ini Update Terbaru Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Tuban

Aulia Mustikasari Makin Mocer! Karir Politik Melambung, Kini Diganjar Penghargaan Berkat Batik Gedog Tuban

Mau Usaha Naik Kelas? Ini Cara Urus Sertifikasi Halal dan Merek di Tuban via Online, Gratis Tis!

Serapan Belanja Pemerintah Pusat di Tuban Lesu, DAK Fisik dan Dana Desa Masih Nol Rupiah
Tag
Arsip
Berita Populer & Terbaru
























































































































































































































































































































































































































































































Polling Online
Tidak ada polling tersedia.
Komentar