Usai Tangkap 2 Tersangka, Polres Tuban Buru Admin dan Pembuat Grup Gay Tuban

18 June, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban – Dua pria berinisial J (40) dan AJ (30) ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Satreskrim Polres Tuban dalam kasus dugaan penyebaran konten asusila di grup Facebook “Gay Tuban”.

Dari hasil pemeriksaan awal, kedua tersangka disebut memiliki kelainan seksual. Keduanya menggunakan grup tersebut untuk mencari pasangan sesama jenis selama lebih dari satu tahun terakhir.

Kasatreskrim Polres Tuban AKP Dimas Robin Alexander menjelaskan untuk menetapkan keduanya sebagai tersangka, pihaknya memiliki bukti kuat. Saat dilakukan penggeledahan, penyidik menemukan sejumlah barang bukti.

Dari tersangka J, penyidik menyita empat tangkapan layar unggahan akun DJ di grup tersebut serta satu unit handphone Redmi 13 yang digunakan untuk aktivitas digital bermuatan kesusilaan.

Sementara itu, dari tangan tersangka AJ, ditemukan barang bukti yang lebih eksplisit. Polisi menyita empat tangkapan layar unggahan akun RBP, satu unit handphone Oppo Reno 10, serta berbagai alat bantu seksual. Di antaranya terdapat rantai leher, cambuk, alat plug anal, stun gun, gel pelumas, dan dua buah kartu permainan bertema seksual, termasuk Truth or Dare.

Seluruh barang-barang tersebut, menurut polisi, digunakan sebagai bagian dari aktivitas seksual yang dilakukan tersangka.

"Beberapa barang bukti yang kami amankan adalah beberapa tangkapan layar dari postingan-postingan yang bersangkutan yang memuat kesusilaan, beberapa alat yang digunakan pada saat melakukan kesusilaan tersebut dan juga disita beberapa ponsel dari tersangka," papar AKP Dimas Robin Alexander

Sementara itu, kepolisian masih mendalami kasus ini untuk dikembangkan lebih lanjut,

"Untuk saat ini masih kami kembangkan untuk didalami, untuk mencari pengguna aktif lainnya dan pembuat grup gay Tuban." Jelas AKP Dimas Robin Alexander.

ia juga menjelaskan bahwa ini adalah penyimpanan seksual. "Untuk latar belakang masih pemeriksaan, ini ada kelainan seksual."

Grup Facebook “Gay Tuban” diketahui telah aktif sejak 2010 dan menjadi ruang komunikasi virtual bagi pelaku-pelaku serupa. Penyelidikan terus dikembangkan untuk menemukan pelaku lain dan pihak yang mengelola grup tersebut. ***