
PAPAR, TUBAN – Jalur Lingkar Selatan (JLS) atau Ring Road Kabupaten Tuban kembali menjadi cermin buram lemahnya pengawasan infrastruktur. Akses yang seharusnya menjadi jalur strategis pengangkutan barang justru berubah jadi ranjau jalanan: berlubang, bergelombang, dan berbahaya. Pertanyaannya, ke mana Pemerintah Kabupaten Tuban selama ini?
Kerusakan di sejumlah titik sudah terjadi sejak lama. Bahkan, warga terpaksa menanami lubang dengan pohon pisang sebagai sinyal bahaya. Ironisnya, jalur yang selesai dibangun pada 2020 itu kini sudah dalam kondisi mengenaskan—baru lima tahun digunakan, tapi sudah nyaris tak layak pakai.
Meski kerusakan kerap terjadi, respons baru datang setelah masalah viral di media sosial. Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, pun buru-buru menyampaikan bahwa perbaikan akan dilakukan tahun ini dengan anggaran Rp 4 miliar dari APBD 2025.
“Jalan Ring Road itu tahun ini dapat anggaran Rp 4 miliar dari APBD 2025. Karena jalan itu masih jadi aset Pemerintah Daerah,” ujarnya, Sabtu (24/5/2025).
Namun pernyataan itu memunculkan pertanyaan baru. Jika jalan tersebut adalah aset Pemda dan mengalami kerusakan sejak lama, mengapa tidak dilakukan perawatan berkala? Apakah harus menunggu viral dan menuai kritik publik baru kemudian diperbaiki?
Lebih lanjut, Bupati Lindra menjanjikan perbaikan dilakukan dengan metode cor beton agar lebih tahan lama.
“Jalan itu kan selesai sudah sejak tahun 2020, makanya di tahun 2025 ini kami kuatkan lagi dengan cor,” katanya.
Penyebab kerusakan disebut akibat tanah labil dan hujan deras. Namun faktor cuaca tak bisa dijadikan alasan tunggal. Infrastruktur seharusnya dirancang tahan terhadap kondisi tersebut—apalagi jika menjadi jalur utama truk-truk bermuatan berat.
“Kemarin yang viral itu di bawah jalannya ada aliran air dan sudah dilakukan penanganan awal. Titik lain yang ditanami pisang itu dalam waktu tiga hari akan ditangani dengan uang pemeliharaan,” tandasnya.
Warga mengaku jengah dengan kondisi ini. “Sudah lama rusak, tapi dibiarkan. Kalau tidak viral, mungkin tidak ditangani juga,” ungkap Hariyanto, warga setempat.
Kini, publik menuntut lebih dari sekadar janji perbaikan. Evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek infrastruktur masa lalu, pengawasan teknis, hingga audit konstruksi mutlak diperlukan. Sebab jika tidak, Ring Road hanya akan jadi lingkaran masalah yang terus berulang.
Tag
Berita Terkait

Kapok! Oknum Pendekar Silat Berulah di Soko, Langsung Dibekuk Jatanras Satreskrim Polres Tuban

Angka Stunting di Tuban Turun dan Lampaui Target Nasional, Begini Reaksi Bupati Mas Lindra

Awas, Penipuan Berkedok Pejabat Pemkab Tuban Gentayangan! Ini Nomor WhatsApp yang Dipakai

Tiduri Anak di Bawah Umur Berulang Kali, Pria asal Gresik ini Meringkuk di Tahanan Polisi

Gresik Utara Dilanda Banjir, Ketua DPRD: Mitigasi Bencana, Pembangunan Tanggul dan Edukasi Petani

Pemberangkatan Jamaah Haji 2025, Sejumlah Jalan di Tuban Ditutup Sementara, Ini Daftar Lokasinya

Empat Hari Melarikan Diri, Pelaku Pembacok Tetangga di Menganti Gresik Serahkan Diri ke Polisi

Hujan Lebat dan Puting Beliung! BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Tuban 18–27 Mei 2025

Langgar Jam Operasional, Satlantas Polres Gresik menerbitkan 32 surat tilang Truk Angkutan Barang

Dukung Asta Cita Prabowo, Polda Jatim Tangkap 2.307 Pelaku Premanisme Hanya Dalam Waktu 14 Hari

Merasa tak Dihargai, Anak di Tuban Kepruk Ayah Kandungnya dengan Batu, Begini Pengakuan Tersangka
Tag
Arsip
Berita Populer & Terbaru










































































































































































































































































Polling Online
Tidak ada polling tersedia.