Koperasi Desa Merah Putih di Tuban Tutup Usai Diresmikan Prabowo, Warga Pucangan Kaget

23 July, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban – Gerai Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, mendadak tutup hanya sehari setelah diresmikan. Aset koperasi ditarik dari lokasi, membuat warga setempat bingung dan mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Sebelumnya, gerai KDMP ini diresmikan dengan antusiasme tinggi dari warga. Banyak yang menaruh harapan koperasi ini bisa menjadi solusi baru untuk penguatan ekonomi desa. Namun tak berselang lama, warga mendapati gerai itu sepi dan barang-barang di dalamnya diangkut oleh mobil pengangkut.

Rudi, salah satu warga, mengaku melihat aktivitas pengambilan barang di gerai. Awalnya ia mengira tempat tersebut akan direnovasi, namun informasi dari media sosial menyebut bahwa barang-barang koperasi ditarik oleh pihak yang sebelumnya mendukung koperasi, yakni Pondok Pesantren Sunan Drajat. 

"Saya kira kemarin itu mau ada perbaikan, tapi ternyata kok dapat info dari sosmed kalau ini ditarik barang barangnya," katanya

Rudi bahkan sempat mengonfirmasi ke Kamituwo, namun jawaban yang didapat tidak memberikan kejelasan. Ia mengetahui informasi lengkap justru setelah berita mengenai penarikan aset ini ramai di media sosial. Situasi ini menambah kebingungan di tengah warga yang tidak mendapat penjelasan langsung.

"Saya konfirmasi ke pak kamituwo, kata pak kamituwo tidak tahu, kemudian tau tau berita di sosial media sudah ramai," katanya.

Siti, warga lainnya, mengaku juga tak tahu menahu soal penutupan gerai. Ia yang sehari-hari melintas di depan lokasi mengatakan bahwa gerai sempat aktif namun tiba-tiba tutup. Ia baru menyadari perubahan itu ketika melihat gerai sudah kosong, menyisakan beras dan beberapa rokok, dengan kondisi toko tertutup tanpa pegawai.

"Ndak tau saya, soal ini. Wong kemarin juga masih buka, tapi kok tiba tiba tutup," ucapnya 

Warga lain yang biasa bersantai di lapangan desa pun mengalami kebingungan serupa. Mereka hanya melihat aktivitas pengangkutan barang beberapa waktu lalu, namun tidak memahami alasan di baliknya. Minimnya informasi resmi membuat banyak warga bertanya-tanya.

"Kurang tau mas, saya kesini ngopi, Ndak faham sama yang koperasi, tapi memang beberapa waktu lalu barang diambil semua," ucap salah satu warga yang berada di sekitar gerai KDMP Pucangan.

Situasi ini akhirnya memaksa Kepala Desa Pucangan, Santiko, memberikan klarifikasi. Pada Rabu, 23 Juli 2025, ia menggelar konferensi pers dan menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya di forum peluncuran KDMP nasional bersama Presiden Prabowo Subianto, yang tidak menyebut kontribusi Ponpes Sunan Drajat.

"Kedepannya semoga sunan Drajat dengan permintaan maaf saya ini tetap mau bekerjasama dengan kita, sehingga kita dapat terus bekerja sama dengan pondok pesantren sunan Drajat," kata Santiko 

Dalam pernyataannya, Santiko menyampaikan harapannya agar kerja sama dengan pihak Pondok Pesantren Sunan Drajat bisa kembali terjalin. Ia menegaskan bahwa kehadiran pesantren sangat penting untuk kelanjutan gerai KDMP di Pucangan, agar koperasi dapat kembali berfungsi sesuai tujuan awalnya. ***