Dari Ronggolawe ke Masjid Agung: Inilah Jejak 3 Kerajaan di Tuban

03 August, 2025

Tuban, Jurnal Papar – Kota Tuban dikenal sebagai kota pesisir yang memiliki peran penting dalam sejarah Jawa Timur. Sebelum menjadi daerah modern seperti saat ini, Tuban telah melalui berbagai fase pemerintahan mulai dari kerajaan kuno hingga kesultanan Islam. Dari peradaban Warunggahan, kejayaan Majapahit, hingga era Kesultanan Demak, setiap babak meninggalkan jejak yang membentuk identitas budaya dan keagamaan Tuban hari ini.

Inilah tiga kerajaan yang pernah singgah di Kota Tuban:

1. Kerajaan Warunggahan

Sebelum era kejayaan Majapahit, Tuban telah menjadi bagian dari Kerajaan Warunggahan. Dipimpin oleh Raja Mapanji Garasakan sekitar abad ke-10 Masehi, kerajaan ini disebut-sebut sebagai daerah istimewa kala itu. Temuan prasasti dari logam dan batu menguatkan eksistensi Warunggahan. Sayangnya, gempa besar menghancurkan seluruh wilayahnya. Kini, lokasi kerajaan tersebut dipercaya berada di Perunggahan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

2. Kerajaan Majapahit

Memasuki abad ke-13, Tuban menjadi bagian penting dari Kerajaan Majapahit. Wilayah ini berfungsi sebagai pelabuhan utama yang menghubungkan Jawa Timur ke berbagai penjuru dunia. Selain perdagangan, Tuban juga menjadi titik penyebaran agama Hindu dan Buddha. Salah satu tokoh penting di masa ini adalah Adipati Ronggolawe, sosok setia kepada Raden Wijaya. Sayangnya, karena konflik internal, Ronggolawe melakukan pemberontakan dan gugur di Sungai Tambak Beras.

3. Kesultanan Demak

Setelah Majapahit runtuh, Tuban berada di bawah naungan Kesultanan Demak. Di masa inilah Tuban semakin berkembang pesat sebagai pusat perdagangan sekaligus penyebaran agama Islam. Masjid Agung Tuban yang berdiri hingga kini menjadi simbol kuat dari masa itu. Selain sebagai tempat ibadah, masjid tersebut juga menjadi pusat pendidikan Islam dan kegiatan keagamaan masyarakat Tuban kala itu.

Tiga era kekuasaan yang pernah menaungi Tuban, menunjukkan betapa strategisnya wilayah ini dalam lintasan sejarah Nusantara. Dari kerajaan kuno, masa kejayaan maritim Majapahit, hingga pertumbuhan spiritual pada era Kesultanan Demak, Tuban terus memainkan peran penting sebagai simpul budaya, perdagangan, dan agama di pesisir utara Jawa.***