Budaya Literasi Anak Muda Tuban Masih Rendah, Komunitas ini Bikin Gerakan Unik

22 June, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban - Suasana tenang menyelimuti Tanna Cafe pada Minggu, 22 Juni 2025, sejak pukul 09.00 WIB. Bukan karena sepinya pengunjung, tetapi adanya agenda Silent Book Reading yang digagas oleh Baca Bareng Tuban.

Kegiatan yang dihadiri oleh 16 orang itu tidak hanya diisi dengan membaca bersama secara hening, tetapi juga diskusi santai mengenai isi buku yang telah dibaca masing-masing peserta. Acara ini menjadi salah satu upaya komunitas untuk menghidupkan budaya literasi di Kota Tuban.

"Awalnya karena suka baca buku, terus merasa di Tuban belum ada ruang yang menjadi wadah book lovers saling sharing," jelas Gina Safira Picasso selaku Project Officer Baca Bareng Tuban.

Atas terbentuknya komunitas tersebut, Gina merasa bersyukur karena anak muda di Tuban selalu tertarik untuk bergabung dan membaca buku bareng-bareng di satu tempat.

"Setiap bikin acara Silent Book Reading, pasti ada aja peserta baru yang gabung, hal ini bikin kita yakin kalau minat baca itu ada dan tinggal difasilitasi saja," tutur Gina.

Harapan besar pun disematkan untuk pemerintah daerah agar lebih memperhatikan dan mendukung sarana prasarana penunjang literasi di kota. Banyak anak muda yang senang dan berinisiatif membentuk komunitas literasi, tetapi tidak banyak fasilitas umum yang mendukung kegiatan membaca.

Antusiasme peserta juga terlihat dari respons mereka atas keberadaan Komunitas Baca Bareng Tuban.

"Senang banget ketika tahu kalau ada komunitas baca buku di Tuban. Sebelumnya cuma tahu kalau komunitas kaya gini adanya di kota-kota besar, tetapi akhirnya di Tuban juga ada," ungkap Regita Qurrota A'yun, salah satu peserta Silent Book Reading.

Baca Bareng Tuban telah aktif sejak Juni 2024 dengan dua program utama, yaitu Silent Reading Book dan Workshop Kepenulisan. Dengan semangat konsisten dan harapan tinggi, komunitas ini terus berjalan sebagai wadah yang menjadi perkumpulan para pencinta buku di Kota Tuban. ***