SPMB 2025 SD dan SMP di Tuban, Ini Kebijakan Baru Dinas Pendidikan yang Wajib Diketahui Orang Tua

17 May, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban - Tahun 2025 ini, kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berubah menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).  Orang tua wajib tahu SPMB 2025, terutama yang memiliki anak dan akan melanjutkan ke jenjang SD dan SMP.

Bagi orang tua yang ingin anaknya sekolah di SD Negeri dan SMP Negeri di Tuban, Dinas Pendidikan (Disdik) setempat sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan baru. Seperti apa?

SPMB SD di Tuban

SDN dan SMPN merupakan wewenang Pemkab Tuban. Sedang SMA/SMK dalam pengelolaan Pemprov Jawa Timur.

Menjelang SPMB 2025, Dinas Pendidikan Tuban melakukan beberapa perubahan kebijakan. Kepala Disdik Tuban, Abdul Rakhmat menjelaskan SPMB tahun ini sistemnya hampir sama dengan PPDB 2024. Namun, ada beberapa penekanan-penekanan.

"Kalau tahun lalu PPDB sistemnya jalur zonasi, tapi tahun ini ada jalur lain yang kita tekankan dan adanya penambahan pagu," jelas Rakhmat dilansir laman resmi Pemkab Tuban yang dikutip Jurnal Papar, Selasa 15 Mei 2025.

Untuk jenjang SD, lajutnya, masih sama dengan tahun lalu. Hanya saja, istilahnya berubah dari jalur zonasi menjadi jalur domisili, meskipun yang berperan tetap jarak. Selain itu juga jalur afirmasi, dan mutasi.

"Rinciannya, jalur domisili 80 persen, jalur afirmasi 15 persen dan jalur mutasi 5 persen," lanjut dia.

SPMB SMP di Tuban

Sementara itu, untuk SPMB jenjang SMP prosentasenya meliputi jalur domisili minimal 45 persen, jalur afirmasi 20 persen, jalur prestasi 30 persen, dan jalur mutasi 5 persen.

"Kita ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat tidak serta merta hanya jarak yang menentukan, tapi ada jalur-jalur yang lain termasuk jalur prestasi yang kuotanya ditambah," tegasnya.

Sebab, kata Rakhmat,  tahun lalu pernah ada wali siswa yang mengeluh karena ada anak didik yang memiliki prestasi namun tidak dapat diterima di sekolah tujuan. Sehingga, tahun ini kuota jalur prestasi ditambah.

"Harapannya masyarakat yang berprestasi dapat lebih banyak ditampung di sekolah-sekolah yang dituju dan diinginkan," pungkas Rackmat. ***