Wisatawan Temukan Granat Aktif di Tuban, Polisi Minta Warga Tak Pindahkan Sendiri

11 July, 2025
JURNAL PAPAR, Tuban - Penemuan granat aktif jenis fragmentasi di kawasan Wisata Pelang, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, mengagetkan warga sekaligus memicu kekhawatiran akan potensi bahaya yang mengintai. Menanggapi hal tersebut, Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jawa Timur langsung turun tangan untuk mengamankan lokasi dan melakukan disposal granat di Lapangan Pong-pongan, Tuban.

Panit Perwira Unit 1 Subdenjibom, Aipda Eko Susanto, memberikan panduan penting bagi masyarakat apabila menemukan benda mencurigakan yang menyerupai granat. Ia menekankan, langkah awal yang harus dilakukan adalah tidak menyentuh dan mengamati kondisi fisik granat, terutama bagian pemantiknya.

“Kalau pemantiknya masih utuh, jangan sekali-kali direndam di air atau disimpan sembarangan. Granat sebaiknya diletakkan di tempat yang lunak, seperti pasir halus, dengan jarak ideal sekitar 20 cm agar tidak mudah terguncang,” jelas Eko saat dikonfirmasi usai proses disposal, Rabu (10/7/2025).

Menurut Eko, granat sangat sensitif terhadap guncangan, benturan, maupun tekanan fisik. Bahkan, potensi meledaknya bisa dipicu hanya karena jatuh atau terkena benda keras.

“Jauhi granat dari korsleting listrik, benda logam, dan jangan sampai terkena pukulan atau tekanan. Ledakan bisa terjadi kapan saja,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa masyarakat tidak diperbolehkan memindahkan granat dengan tangan sendiri, sekalipun hanya untuk menjauhkan dari kerumunan.

“Laporkan saja secepat mungkin ke pihak kepolisian atau TNI. Biarkan tim yang berwenang menangani dengan peralatan dan prosedur yang tepat,” lanjut Eko.

Penemuan ini bukan yang pertama kali terjadi di wilayah Tuban. Meski proses disposal telah menyatakan granat dalam kondisi aman, edukasi kepada masyarakat tetap menjadi prioritas agar kejadian serupa tidak berujung fatal.

Pihak kepolisian juga mengimbau warga untuk tetap tenang, waspada, dan segera melaporkan bila menemukan benda mencurigakan di sekitar lingkungan.

“Keselamatan warga adalah yang utama. Satu laporan cepat bisa menyelamatkan banyak nyawa,” pungkas Eko.