
JURNAL PAPAR, Gresik - Komunitas Lamongan Football Culture (LFC) kembali menghidupkan semangat dan kebanggaan daerah melalui peluncuran jersey edisi spesial bertema Gemuruh Dalam Diam. Jersey yang didesain oleh desainer lokal Rifqee Hulk dan diproduksi dan dirilis bersama Apparel Allegiant Indonesia ini langsung terjual habis (sold out) 100 pcs hanya dalam 9 menit sejak Pre-Order dibuka.
Komentar-komentar positif langsung membanjiri media sosial begitu visual Jersey ini diposting. Ini menjadi bukti nyata bahwa budaya sepak bola Lamongan tetap hidup dalam bentuk yang lebih kreatif dan membumi.
Rifqee Hulk, desainer visual LFC 2.0, menjelaskan jersey bertema Gemuruh Dalam Diam tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga simbol perlawanan diam dan elegan atas matinya atmosfer stadion akibat pembatasan. Ia menjadi bentuk cinta diam-diam yang tidak kehilangan nyala dari para pecinta sepak bola Lamongan.
“Desain ini adalah penghormatan bagi para pendukung yang tetap hidup dalam senyap. Diam bukan berarti kalah, justru jadi ruang yang kuat untuk menyuarakan identitas. Semua simbol yang saya tanam di dalamnya adalah bagian dari narasi budaya Lamongan itu sendiri,” katanya, 2 Juni 2025.
Desainer visual LFC 2.0 itu mengungkapkan jika dalam desain terbarunya tersebut ada simbol Tameng yang berart kepercayaan diri dan perlindungan. Kemudian ada Gapura Paduraksa yang merupakan simbol penyambutan khas Lamongan. Lalu ada Ikan Lele dan Bandeng yang menjadi ikon kuliner khas Lamongan.
Sementara 11 garis lancip ke atas adalah simbol semangat tim, baik home maupun away. Lalu ada Logo 1967 yang menjadi penanda berdirinya Perserikatan Sepak Bola Lamongan. Ada juga Tiga lingkaran dan gelombang air yang melambangkan kerja sama dan keseimbangan.
Sedang zig-zag pattern kami maknai sebagai tantangan yang harus dibayar tuntas. Dan ada 456 ventilasi udara yang menandai Hari Jadi Lamongan ke-456.
"Jersey LFC edisi terbaru ini menggunakan teknologi bahan Dryfit Jacquard Premium dengan kerah Polo ALG Triangle. Dan untuk logonya Flock Tatami eksklusif. Lalu Air Circulation 456 holes berfungsi untuk memberikan kenyamanan yang maksimal," jelas Rifqee Hulk.
Sementara itu Muhamad Harryanto, Founder Apparel Allegiant Indonesia menambahkan bahwa Lamongan Football Culture bukan hanya soal nostalgia, tapi tentang keberanian merawat identitas.
"Kami di Allegiant percaya bahwa setiap desain bisa membawa pesan, dan jersey ini adalah bentuk perlawanan yang rapi namun penuh makna. Sold out dalam 9 menit hanyalah angka. Tapi yang jauh lebih penting dari itu adalah bagaimana membangunkan kesadaran kolektif akan pentingnya budaya lokal yang harus dijaga," ungkapnya.***
Tag
Berita Terkait

Kemendes PDTT Dorong Angkatan Muda Muhammadiyah Tuban Jadi Motor Penggerak Pembangunan Desa

Penjelajah Belanda Ungkap Tradisi Ksatria “Senenan” di Tuban, Warganet Soroti Minimnya Dokumentasi

Ugal-ugalan! Super Car Porsche Seruduk Toyota Rush di Tol Sidoarjo, Polisi: Pengemudinya Cewek

Mantan Aktivis Dinilai Khianati Reformasi, Peringatan 27 Tahun Reformasi Diwarnai Kritik Tajam

Baru Sebulan Ngekos, Pria Sidoarjo Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Kos Driyorejo Gresik

Kapok! Oknum Pendekar Silat Berulah di Soko, Langsung Dibekuk Jatanras Satreskrim Polres Tuban

Angka Stunting di Tuban Turun dan Lampaui Target Nasional, Begini Reaksi Bupati Mas Lindra

Awas, Penipuan Berkedok Pejabat Pemkab Tuban Gentayangan! Ini Nomor WhatsApp yang Dipakai

Tiduri Anak di Bawah Umur Berulang Kali, Pria asal Gresik ini Meringkuk di Tahanan Polisi

Gresik Utara Dilanda Banjir, Ketua DPRD: Mitigasi Bencana, Pembangunan Tanggul dan Edukasi Petani

Pemberangkatan Jamaah Haji 2025, Sejumlah Jalan di Tuban Ditutup Sementara, Ini Daftar Lokasinya

Empat Hari Melarikan Diri, Pelaku Pembacok Tetangga di Menganti Gresik Serahkan Diri ke Polisi

Hujan Lebat dan Puting Beliung! BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Tuban 18–27 Mei 2025

Langgar Jam Operasional, Satlantas Polres Gresik menerbitkan 32 surat tilang Truk Angkutan Barang

Dukung Asta Cita Prabowo, Polda Jatim Tangkap 2.307 Pelaku Premanisme Hanya Dalam Waktu 14 Hari

Merasa tak Dihargai, Anak di Tuban Kepruk Ayah Kandungnya dengan Batu, Begini Pengakuan Tersangka
Tag
Arsip
Berita Populer & Terbaru






























































































































































































































































































































































Polling Online
Tidak ada polling tersedia.