Rawan Kisruh! Pendekar PSHT yang Konvoi di Tuban Bakal Ditindak Tegas

04 July, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban – Suasana di ruang Sanika Satyawada, Mapolres Tuban, Kamis 3 Juli 2025 sore, terlihat penuh. Kursi-kursi terisi oleh perwakilan dari berbagai instansi, mulai dari Polri, TNI, hingga pengurus perguruan silat. Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Kapolres Tuban, AKBP William Cornelis Tanasale, S.I.K. didampingi Dandim 0811 Tuban Letkol Inf. Dicky Purwanto, S. Sos., M.IP., serta Kepala Bakesbangpol Drs. Yudhi Irwanto, M.M., yang hadir mewakili Bupati.

Pertemuan itu digelar menjelang agenda penting bagi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT): pengesahan 1.314 warga baru dari 22 ranting se-Kabupaten Tuban. Sebuah tradisi sakral yang rutin digelar, namun acap kali dibayangi kekhawatiran akan potensi gangguan ketertiban.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam pelaksanaan pengesahan warga baru nantinya,” ujar AKBP Tanasale membuka arahannya.

Tanasale menegaskan bahwa menciptakan situasi aman bukan semata urusan polisi dan tentara. Ia menekankan pentingnya peran semua pihak untuk mencegah gesekan, baik antarperguruan maupun dengan masyarakat umum.

“Ini yang harus kita cegah dan antisipasi bersama,” katanya. Ia menyebut, kejadian-kejadian seperti yang pernah terjadi di daerah lain menjadi pengingat bahwa konflik bisa muncul kapan saja jika tidak dikendalikan dengan serius.

Polres Tuban bersama Kodim 0811 menyatakan komitmennya untuk menjaga stabilitas keamanan. Menurut Kapolres, jika nantinya ada pihak yang memprovokasi atau membuat keributan, tindakan tegas akan diambil.

“Kami tidak akan mentolerir kegiatan-kegiatan di luar kesepakatan pada sore hari ini,” tegasnya.

Tindakan itu tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga bisa masuk ranah pidana jika dianggap mengganggu ketertiban umum.

Kapolres juga mengimbau agar tidak ada konvoi dari pihak luar yang tidak berkepentingan langsung dalam pengesahan. Ia meminta seluruh elemen PSHT menahan diri, termasuk para "penggembira" yang biasanya datang berbondong-bondong ke lokasi acara.

“Kalau masih ada yang nekat melakukan konvoi, akan kami tindak tegas,” ucapnya.

Ketua PSHT Cabang Tuban, Kangmas Lamidi, turut hadir dan menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah pengamanan yang dirancang Polres Tuban.

“Saya setuju jika ada saudara-saudara kami yang nekat mengadakan konvoi untuk ditindak,” ucap Lamidi.

Lamidi menegaskan bahwa pihaknya tidak menginginkan keramaian yang tidak perlu. Baginya, pengesahan adalah momen sakral, bukan ajang unjuk kekuatan di jalan raya.

1.314 Calon Warga Baru akan Dikawal

Dalam rapat tersebut, Hariyanto selaku Ketua Pamter PSHT memaparkan bahwa 1.314 warga baru akan diberangkatkan menuju padepokan menggunakan kendaraan roda empat tertutup. Proses keberangkatan setiap ranting akan dikawal aparat kepolisian setempat.

Dari sisi pengamanan internal, PSHT menyiagakan sekitar 500 orang dari unsur Pamter untuk membantu polisi, baik di lokasi pengesahan maupun di sejumlah titik penyekatan.

Jumlah Personel yang dikerahkan

Sementara itu, Polres Tuban merinci jumlah total personel pengamanan yang akan diterjunkan: 1.393 personel gabungan. Terdiri dari 550 personel Polres Tuban, 200 personel Brimob Polda Jatim (2 SSK), 100 personel Kodim 0811, 20 personel Dinas Perhubungan, 20 personel Satpol PP dan Damkar, serta 500 dari unsur Pamter.

Pengamanan tidak hanya terpusat di padepokan tempat pengesahan berlangsung, tapi juga menyebar di titik-titik strategis: jalur utama, jalan alternatif, dan beberapa zona penyekatan.

Melalui rapat ini, semua pihak menaruh harapan yang sama, yaitu pelaksanaan pengesahan berjalan lancar, aman, dan tetap menjaga citra positif PSHT sebagai perguruan yang menjunjung nilai-nilai persaudaraan dan kedewasaan.

Dan yang lebih penting, menjaga agar ketertiban umum tetap menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya slogan saat rapat, tapi juga kesadaran saat kegiatan benar-benar berlangsung. ***