Pakai Material Lokal, BPBD Tuban Perkuat Tanggul Bengawan Solo Hadapi Musim Hujan

31 May, 2025

PAPAR, TUBAN – Ancaman banjir besar dari Sungai Bengawan Solo kembali menghantui wilayah Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban bergerak cepat dengan melakukan peninggian tanggul sungai di Desa Sambungrejo, yang dinilai rawan jebol saat debit air meningkat.

Namun yang menarik, material pengurukan tanggul tersebut bukan berasal dari luar daerah, melainkan hasil pengerukan Waduk Jowo di Desa Kesamben—masih dalam kecamatan yang sama. Waduk tersebut mengalami pendangkalan serius, yang jika dibiarkan bisa memperparah risiko banjir di kawasan sekitarnya.

“Pengerukan ini penting, mengingat curah hujan masih tinggi dalam beberapa waktu ke depan,” tegas Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Sudarmaji, Jumat (23/5).

BPBD Tuban menetapkan dua titik prioritas dalam aksi darurat ini: Waduk Jowo yang penuh sedimen dan tanggul Sungai Bengawan Solo yang kian tergerus usia. Material hasil pengerukan dari waduk langsung dimanfaatkan untuk memperkuat struktur tanggul di Sambungrejo.

“Tanggul di Sambungrejo dinilai rentan apabila debit air meningkat. Maka kami manfaatkan hasil kerukan dari Kesamben untuk memperkuat strukturnya,” ujar Sudarmaji.

Langkah cepat dan efisien ini mendapat respons positif dari masyarakat. “Kami bersyukur BPBD cepat tanggap. Waduk dikeruk, tanggul diperkuat. Ini dua masalah yang diselesaikan sekaligus,” ungkap Sasmitra, warga Desa Kesamben.

BPBD Tuban menegaskan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) dan elemen terkait guna menjamin penanganan optimal. Keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama.

“Kami mengajak masyarakat untuk tetap waspada, menjaga kebersihan lingkungan, dan segera melapor jika melihat potensi bencana. Kolaborasi semua pihak sangat penting dalam membangun ketangguhan menghadapi bencana,” tutup Sudarmaji.

Dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan respon cepat, BPBD optimistis potensi banjir di wilayah Plumpang dapat diminimalkan secara maksimal. Namun peringatan tetap dilayangkan: jangan lengah, karena bencana bisa datang kapan saja.