Tampil Memukau! 'Besale' Tarian Ritual Suku Anak Dalam Bikin Heboh di Hari Kedua Eksotika Bromo 2025

22 June, 2025

JURNAL PAPAR, Probolinggo - Gelaran Eksotika Bromo 2025 hari kedua yang berlangsung pada Sabtu, 22 Juni 2025, menghadirkan pertunjukan budaya dari Suku Anak Dalam yang dibawakan oleh sanggar sebiduk Sedayung dari Jambi, melalui tarian ritual Besale.

Tarian ini merupakan representasi dari ritual penyembuhan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Anak Dalam untuk mengobati orang sakit. Dalam penampilannya, unsur-unsur tradisi tetap dipertahankan, seperti penggunaan tikar pandan, janur kuning, hingga kepulan asap kemenyan yang menjadi simbol dari prosesi pengobatan spiritual.

Musik pengiringnya menampilkan nuansa mistis dengan irama Melayu, menggunakan alat musik kendang yang dimainkan secara berputar mengelilingi “orang sakit”. Pertunjukan juga menampilkan gerakan khas seperti proses nyurup atau kesurupan, yang menjadi bagian penting dalam ritual tersebut.

“ink musiknya kita buat modern, tapi masih ada unsur Melayu, karena ini untuk ritual, jadi ada nuansa mistisnya,” Tito Pradana, Penata musik dari sanggar sebiduk Sedayung.

Setelah penari mengalami kesurupan, adegan dilanjutkan dengan prosesi penyembuhan yang dilakukan oleh sosok temenggung. Ia membacakan mantra dan melakukan gerakan simbolik sebagai bentuk pengobatan spiritual.

Pementasan Besale dalam ajang Eksotika Bromo dikemas secara artistik namun tetap menghormati akar tradisi. Selain memperkaya keberagaman penampilan seni, pertunjukan ini juga menjadi sarana untuk mengenalkan kearifan lokal suku pedalaman kepada publik yang lebih luas.

“tarian ini sebetulnya tarian ritual, jadi aslinya dibuat untuk melakukan ritual, Cuma kami kemas jadi tarian modern,” kata Bu puji Lestari, salah satu pembina sanggar sebiduk Sedayung.

Eksotika Bromo sendiri merupakan agenda tahunan yang menampilkan kolaborasi seni, budaya, dan lingkungan hidup di kawasan Laut Pasir Gunung Bromo. Tahun ini menjadi edisi kedelapan penyelenggaraan acara tersebut. ***