Lima Kambing Kurban Bagi Anak Jalanan, Sinergi PWI Gresik dan Dua Lembaga Sosial

07 June, 2025

JURNAL PAPAR, Gresik - PWI Gresik, YDSF, dan Nurul Hayat Gresik bersinergi memberikan lima ekor kambing jenis gibas yang gemuk untuk disembelih pada hari Raya Idul Adha 1446 H kepada puluhan anak-anak jalanan dan keluarga tidak mampu yang tinggal di dalam area Terminal Gubernur Suryo, Kota Gresik

Rangkaian kegiatan dimulai dengan salat Idul Adha yang dipimpin oleh Ustaz Farid Dhofir sebagai imam dan khatib. Dalam khutbahnya, beliau menekankan pentingnya meneladani interaksi keluarga seperti yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

“Saat ini kita tetap mencontoh pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, tetapi bentuk pengorbanan anak-anak zaman sekarang adalah dengan kesediaan untuk belajar, baik di sekolah formal maupun nonformal, termasuk rajin mengaji,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua PWI Gresik, Deni Alisetiono, menunjukkan semangat tinggi dalam mendistribusikan hewan kurban. Tak hanya di kota dan desa, tetapi juga ke daerah-daerah yang selama ini belum pernah menyembelih hewan kurban.

“Kalau saya dengar ada kawasan padat penduduk muslim namun tak terlihat penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha, rasanya kok ada yang mengganjal,” ujar Deni dengan penuh kepedulian.

Kepala Kantor YDSF Gresik, Alfin, menegaskan bahwa hewan kurban yang dititipkan adalah amanah yang harus disalurkan kepada yang benar-benar berhak. Harapan utamanya adalah melihat senyum dan kebahagiaan para penerima.

“Bagi kami, menyampaikan amanah kepada yang berhak adalah prioritas. Kebahagiaan kami adalah saat melihat mereka bisa menikmati nutrisi dari daging kurban di momen lebaran haji ini,” jelas Alfin.

Sementara itu, Kepala Kantor Nurul Hayat Gresik, Nasikhul Amin, menjelaskan bahwa sasaran utama penerima daging kurban adalah kelompok masyarakat yang sudah lama tak menerima daging kurban, dan tidak memiliki kemampuan membeli daging di pasar.

“Ini adalah tahun kedua kami menyerahkan hewan kurban berupa kambing untuk disembelih dan dibagikan kepada warga terminal, yang sebagian besar adalah pengamen dan pengemis,” ujar Nasikhul Amin.***