Batik Gedong Tuban (3): Manfaatkan Platform Digital, Pembatik Perlahan Bangkit

JURNAL PAPAR, TUBAN - Popularitas batik gedog dari Kecamatan Kerek, Tuban, perlahan bangkit. Bukan lagi mengandalkan toko fisik, kini penjualannya melesat lewat platform digital. Strategi ini berhasil memperluas jangkauan pasar, sekaligus membuka peluang bagi para perajin untuk terus berkarya.

“Biasanya saya bawa pulang garapan, tapi sekarang dikerjakan di pabrik karena banyak pesanan online,” ungkap Rasminah, salah satu pembatik, sambil menyiapkan canting dan malam saat ditemui Jurnal Papar pada Selasa, 13 Mei 2025.

Momen-momen tertentu seperti peringatan Hari Kartini menjadi puncak pesanan batik gedog. “Ini banyak, Mas, yang pesan. Apalagi kalau Hari Kartini, pesenannya banyak banget,” timpal Sopi, pembatik lainnya yang tengah sibuk menyelesaikan pola di atas kain.

Pemasaran digital menjadi napas baru bagi industri rumahan ini. Batik gedog yang dahulu hanya mengandalkan promosi mulut ke mulut atau pameran, kini bersaing di platform daring dengan beragam produk, dari batik tulis hingga kaos produksi massal.

“Alhamdulillah, peminat batik gedog masih banyak. Nggak kalah sama baju pabrikan. Soalnya unik, motifnya beda,” jelas Bu Rasminah.

Dengan dukungan pemasaran online, batik gedog Tuban tak lagi hanya menjangkau pasar lokal. Kain-kain bermotif khas dan bernilai budaya tinggi ini kini menembus pasar lintas kota dan pulau, menjadi simbol adaptasi tradisi dalam era digital. ***