Rujak Engos-engos, Sensasi Rumput Laut Asin Pedas yang Jadi Incaran Wisatawan di Tuban

28 June, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban — Jika biasanya rujak identik dengan buah-buahan segar dan sambal pedas manis, maka Rujak Engos-engos atau dikenal juga sebagai rujak rumput laut menawarkan sensasi yang berbeda. Sesuai namanya, kuliner ini menggunakan rumput laut sebagai bahan utama, yang dipadukan dengan timun serta aneka buah khas rujak lainnya.

Rujak khas Palang ini dapat ditemukan di satu-satunya lapak rujak rumput laut di Kota Tuban, tepatnya di Jalan Wire, Desa Gedongombo - Tuban. Lokasinya yang strategis karena berada di jalur wisata, membuat warung rujak ini kerap disambangi wisatawan dari berbagai daerah.

"Ada yang dari Lampung tadi satu bus, bahkan pernah juga dari Sumatera. Karena lokasinya dekat tempat wisata, jadi saya manfaatkan," jelas Iin, pemilik usaha rujak rumput tersebut saat ditemui Jurnal Papar, Jumat, 27 Juni 2025 .

Berjualan sejak tujuh tahun lalu, Iin telah mengembangkan jaringan pelanggan hingga luar kota. Bahkan, ia memiliki jasa titip (jastip) khusus di Ngawi, dan kerap menerima pembeli dari Surabaya. Seporsi rujak dijual dengan harga terjangkau, cukup merogoh Rp10.000 untuk menikmati keunikan rasa asin dan pedas yang menggugah selera.

Bumbu rujaknya terbuat dari perpaduan asem jawa, petis, terasi, cabai merah keriting, dan cabai rawit. Berbeda dari rujak kebanyakan yang biasanya terasa manis, rujak engos-engos ini tidak menggunakan gula. "Tetapi orang kota biasanya minta pakai gula, padahal aslinya di Palang tidak pakai gula," tutur Iin.

Menjaga kualitas menjadi prioritas yang diutamakan Iin. Oleh karena itu, semua menu ia siapkan secara dadakan. "Kalau stok dari awal, nanti kualitasnya menurun," tambahnya.

Warung rujak ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 pagi hingga 16.00 sore, atau hingga stok buah habis. Pembayaran pun bisa dilakukan secara digital menggunakan QRIS.

Selain rujak rumput, tersedia juga berbagai varian menu lainnya seperti rujak petis, rujak terasi, rujak lontong, rujak serut, dan rujak kacang. Rujak Engos-engos bukan hanya sekadar kudapan, tetapi juga bagian dari identitas kuliner lokal yang patut dilestarikan. ***