Talk Show Become Successfull Womenpreneur, IIDI Gresik Bicarakan Kiat Sukses Berbisnis

10 August, 2025

GRESIK, JURNAL PAPAR - Kiat-kiat sukses dalam berbisnis di era modern dan digital seperti sekarang menjadi topik diskusi Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Gresik menggelar talk show bertajuk Become Successfull Womenpreneur, Minggu, 10 Agustus 2025, menghadirkan tiga wanita hebat di bidangnya masing-masing itu yakni dokterpreneur dr Titin Ekowati, fashionpreneur Era Krisna dan Singerpreneur Ika Putri.

Ketiganya menjelaskan bagaimana kiat sukses berbisnis dan juga membagi waktu untuk keluarga, hingga mencari solusi bagaimana mengatasi ketika bisnis yang di jalankan gagal.

Seperti yang di sampaikan dokterpreneur dr Titin Ekowati yang menyebut bahwa menjadi wanita hebat harus berpegang teguh pada prinsip dan tujuan yang  di inginkan. Membangun bisnis apalagi di bidang kesehatan, sekaligus berbagi peran sebagai ibu, harus beriringan, sebisa mungkin untuk bisa membagi waktu.

"Alhamdulillah, wanita pebisnis harus punya tekad dan prinsip kuat. Juga dalam berbisnis harus Istiqomah. Dilain sisi, sebagai ibu, harus bisa meminit waktu, membagi peran antara profesi dan keluarga. Tapi juga jangan kesampingkan peran ayah, penting untuk perkembangan anak, jadi harus bekerjasama," ujarnya.

Dokter yang juga Ketua IIDI Gresik ini menceritakan bagaimana sejak SMA bercita-cita menjadi dokter dan tercapai. Dari situ, mulai berpikir untuk berbisnis di bidang kesehatan. Akhirnya, bisa membangun rumah sakit yang kini sudah berjalan 13 tahun, meski dengan berbagai halangan, rintangan dan berkembang dengan baik hingga sekarang.

"Intinya harus memiliki wawasan tentang bidang apa yang ingin di jalankan. Juga manajemen harus bagus. Saya belajar mulai dari nol, tidak punya dan mengerti apa-apa mengelola rumah sakit, juga bisnis lainnya. Alhamdulillah bertahan sampai saat ini," kata dr Titin.

Ia juga menyinggung jika bisnis berjalan dengan lancar, jangan terjebak dengan zona nyaman. Harus bisa mencari cela untuk mengembangkan bisnis lainnya. Apalagi era digital seperti sekarang, sangat mudah tapi juga harus jeli memanfaatkan peluang bisnis.

"Di era digital harus bisa kreatif,  memanfaatkan kemudahan untuk berbisnis. Jadi ide-ide memulai bisnis apa harus ada. Tapi ingat, jika sudah sukses dengan bisnis itu jangan terjebak di zona nyaman. Harus bisa berpikir lagi untuk mengembangkan bisnis lainnya. Jika ada kegagalan, tidak perlu menyesali, tapi sebaliknya, harus bisa mengkoreksi karena disebabkan apa kegagalan tersebut," ungkap dr Titin.

Ditempat yang sama, Singingpreneur Ika Putri mengatakan wanita selalu ingin menghasilkan atau berhasil dalam bisnis, jadi wanita dan bisnis selalu berjalan beriringan. Selain menyanyi, wanita yang juga pengusaha perhotelan dan mall ini menambahkan biasanya bisnis itu kebanyakan di pegang laki laki, karena di bisnis terjadi banyak intrik dan itu sudah biasa, dari situlah belajar dan bisa bertahan.

"Alhamdulillah berjalan lancar. Bisnis tidak akan sukses jika tak ada support sistem keluarga dan ini penting. Jika terjadi kegagalan, tentu harus bisa mencari solusinya, jangan diam dan menyesali, harus bisa bangkit," ucapnya.

Sementara Era Krisna mengatakan awalnya sekolah fashion untuk membuat sekaligus menjadi penghasilan. Bikin pakaian awalnya untuk keluarga, tapi akhirnya banyak yang meminati. Bahkan dari desain dan brand produknya tersebut, akhirnya sampai bisa mengikuti berbagai lomba fashion di dalam dan luar negeri.

"Di dunia fashion, harus mengikuti perkembangan jaman dan mode. Awalnya bikin baju untuk keluarga dan akhirnya ditantang untuk bisa membuat desain sendiri, brand sendiri. Dari situ akhirnya menjual produk sendiri dari instansi, dan keterusan. Sampai ikut lomba di dalam negeri, luar negeri," ujarnya.

Sebelumnya, pelantikan kepengurusan IIDI periode 2025-2028, Ketua IDI Gresik dr Abdul Fatah mengatakan sudah banyak yang di lakukan IIDI dan IDI, mulai memberi bantuan banjir di Balongpanggang dan kegiatan di WEP.

"Begitu penting arti dan peran IIDI bagi IDI. Luar biasa, saya mewakili IDI mensupport. Ada satu poin, yaitu membuat masyarakat sehat dan sejahtera. Untuk itu kerjasama yang sudah terjalin lebih di tingkatkan," terangnya.

Apalagi di Gresik, IDI dan IIDI bersama pemerintah (Dinkes) selalu menjalin dengan baik sebagai pemangku kebijakan. Di bidang anak pun demikian, IIDI dan IDI berpartisipasi mengatasi stunting, kekurangan gizi atau obesitas, bisa di perhatikan. 

"Meski bukan dokter tapi peran IIDI penting agar bisa membuat masyarakat sehat dan sejahtera," jelas dr Fatah.

Kadinkes Gresik dr Mukhibatul Khusna mengatakan bagaimana IIDI Gresik bisa berkolaborasi dengan pemerintah Gresik. Terimakasih kepengurusan sebelumnya, hadirnya IIDI program pemerintah bejalan baik.

"Kami tidak bisa bekerja dengan baik, jika tidak ada kolaborasi dengan IDI dan IIDI. Hadirnya IIDI dan IDI, program bisa berjalan baik, merupakan capaian dari pemkab Gresik agar masyarakat menjadi sehat. Sehingga, Dinkes bisa bersama tak terpisahkan, tentu pemerintah bergantung juga sama IDI dan IIDI, dan juga sebaliknya," katanya.****