Tingkat Hunian Hotel di Tuban Anjlok, Efisiensi Anggaran PemerintahJadi Pemicu

04 August, 2025

JURNAL PAPAR, Tuban - Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Kabupaten Tuban pada Mei 2025 mengalami penurunan cukup tajam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), TPK hanya sebesar 15,92 persen, atau turun 2,7 poin dibandingkan April 2025 yang mencapai 18,62 persen. Ini artinya, dari setiap 100 kamar yang tersedia di hotel Tuban, hanya sekitar 15-16 kamar yang terjual setiap malamnya.

Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) gabungan juga turun tipis, dari 1,18 hari menjadi 1,15 hari. Jumlah tamu asing pada Mei 2025 tercatat hanya 40 orang, sedangkan wisatawan nusantara mencapai 8.965 orang.

Menanggapi penurunan ini, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Tuban, Emawan Putra, menjelaskan bahwa kondisi tersebut tak lepas dari situasi ekonomi nasional yang kurang baik saat ini.

“Secara global perekonomian Indonesia sedang turun. Orang lebih memilih untuk tidak ke mana-mana dulu. Bahkan ke objek wisata juga mengalami penurunan,”  kata Emawan Putra kepada Jurnal Papar, Senin, 4 Agustus 2025.

Ia juga menyebut daya beli masyarakat yang melemah menjadi salah satu penyebab utama turunnya okupansi hotel. Menariknya, hotel-hotel di Tuban justru lebih ramai pada hari kerja ketimbang akhir pekan.

“Di weekday kebanyakan dihuni oleh karyawan yang ada urusan pekerjaan,” imbuhnya.

Penurunan TPK ini diketahui bukan hanya berimbas ke Kabupaten Tuban, namun juga dialami oleh hotel-hotel nasional.

Emawan mengungkapkan bahwa sekitar 40 persen pangsa pasar hotel secara global berasal dari kalangan instansi pemerintah. Namun, sejak adanya kebijakan efisiensi anggaran, kegiatan seperti bimbingan teknis (bimtek) yang biasanya disertai agenda menginap di hotel, kini lebih sering dilakukan tanpa penginapan.

“Biasanya kalau ada bimtek akan ada agenda nginap di hotel, tetapi sekarang karena ada efisiensi, jadinya di tempat aja,” jelasnya.

Sebagai upaya untuk mendongkrak tingkat hunian kamar, pihak hotel bersama dinas terkait tengah mencoba strategi baru. Di antaranya adalah dengan mengadakan paket wisata serta event-event yang dapat menarik minat wisatawan dari luar daerah. ***